Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Apa Itu Fringe Benefit Tax?

A+
A-
6
A+
A-
6
Apa Itu Fringe Benefit Tax?

SELAIN remunerasi dalam bentuk kas atau tunai (benefit in cash), pengusaha sering kali juga memberikan fringe benefit kepada karyawannya. Secara konsep, OECD mendefinisikan fringe benefit sebagai bentuk tunjangan yang melengkapi atau di luar upah atau gaji normal.

Selain itu, fringe benefit juga diartikan sebagai segala bentuk kompensasi nontunai yang secara sukarela diberikan pemberi kerja pada karyawannya (Turner, 1999). Pengusaha biasanya memberikan fringe benefit kepada seluruh karyawan atau pada karyawan dengan jabatan tertentu.

Fringe benefit itu dapat diberikan dalam bentuk tunjangan uang misalnya bonus liburan dan tunjangan perjalanan, atau dalam bentuk natura (benefit in kind) seperti akomodasi gratis, fasilitas kendaraan, pinjaman berbunga rendah, dan lain-lain (IBFD, 2015).

Baca Juga: Apa Itu Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi?

Terkait dengan pemberian fringe benefit tersebut, beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru, India, Inggris, Filipina, dan Fiji mengenakan fringe benefit tax. Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan fringe benefit dan fringe benefit tax?

Definisi
DEFINISI dan penerapan fringe benefit tax (FBT) bervariasi di setiap negara. Cakupannya sendiri memiliki arti yang luas dalam konteks pengenaan pajaknya (Kumar dan Nagaruju, 2006).

Namun demikian, tidak semua pemberian natura dikenakan FBT. Umumnya terdapat fringe benefit tertentuyang dikecualikan dari pengenaan FBT. Berikut definisi umum dari FBT dan fringe benefit pada beberapa negara yang menerapkan.

Baca Juga: Apa Beda NIK sebagai NPWP, NPWP 16 Digit, dan NITKU?

Otoritas Pajak Australia (ATO) mendefinisikan FBT sebagai pajak yang dibayar pemberi kerja atas manfaat tertentu yang mereka berikan kepada karyawan atau keluarga karyawan atau rekanan lainnya.

FBT berlaku bahkan jika manfaat tersebut disediakan oleh pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan pemberi kerja. FBT ini dikenakan secara terpisah dari pajak penghasilan dan dihitung berdasarkan nilai kena pajak dari fringe benefit yang diberikan.

Fringe benefit didefinisikan sebagai 'pembayaran' kepada karyawan, tetapi dalam bentuk yang berbeda dengan gaji atau upah. Contoh fringe benefit yang dikenakan FBT di antaranya penggunaan mobil kantor untuk keperluan pribadi.

Baca Juga: Apa Itu 4 Pilar SAK di Indonesia?

Kemudian pemberian diskon atas pinjaman, dan pemberian tiket konser gratis. Sementara itu, fringe benefit yang tidak dikenakan FBT, misalnya pemberian skema saham karyawan.

Sementara itu, Otoritas Pajak Selandia Baru (Inland Revenue Department/IRD) mendefinisikan FBT sebagai pajak atas manfaat yang diberikan pemberi kerja kepada karyawannya. FBT ini berlaku di antaranya atas pemberian subsidi keanggotaan gym dan diskon barang/jasa untuk karyawan.

Akan tetapi, FBT tidak berlaku terhadap hal-hal yang sudah dikenakan pajak pada karyawan, seperti atas gaji dan upah atau bonus berupa uang tunai.

Baca Juga: Apa Beda Hibah dan Warisan?

Selaras dengan itu, Otoritas Pajak Fiji (The Fiji Revenue and Customs Authority/FRCA) mendefinisikan FBT sebagai pajak yang dikenakan pada pemberi kerja atas fringe benefit (tunjangan nontunai) kena pajak.

Terdapat 9 kategori fringe benefit yang dikenakan FBT di Fiji. Beberapa di antaranya termasuk fasilitas kendaraan, fasilitas hunian, keringanan utang, makanan, dan tunjangan untuk keperluan rumah tangga seperti telepon dan air.

Sedangkan, fringe benefit yang tidak dikenakan pajak di antaranya adalah makanan/minuman yang disediakan di kantin, kafetaria atau ruang makan yang dioperasikan oleh/atas nama pemberi kerja semata-mata untuk kepentingan karyawan.

Baca Juga: Apa Itu Kantor Akuntan Publik (KAP)?

Namun, makanan tersebut harus tersedia untuk semua karyawan dengan persyaratan yang sama. Selain itu, penyediaan akomodasi atau perumahan untuk karyawan nonmanajerial di daerah terpencil dengan persyaratan tertentu juga tidak dikenakan FBT.

Selanjutnya, di Filipina FBT didefinisikan sebagai pajak final atas fringe benefit yang diberikan kepada karyawan tingkat manajerial dan pengawasan yang harus dipotong pemberi kerja.

Fringe benefit sendiri merupakan setiap barang, jasa, atau manfaat lain yang diberikan pemberi kerja, dalam bentuk tunai atau barang, selain gaji pokok.

Baca Juga: Apa Itu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP)?

Sementara itu, FBT di Inggris secara garis besar diartikan sebagai pajak yang harus dibayar karyawan atas manfaat yang diberikan perusahaan seperti mobil, akomodasi, dan pinjaman Jumlah pajak yang harus dibayarkan tergantung pada jenis manfaat yang diperoleh

Simpulan
INTINYA fringe benefit tax (FBT) merupakan pajak yang dikenakan atas fringe benefit. Secara ringkas, fringe benefit adalah tunjangan di luar upah atau gaji normal atau segala bentuk kompensasi non-tunai (natura).

Penerapan FBT pada setiap negara beragam. Ada negara yang membebankan FBT pada pemberi kerja, tetapi ada pula yang membebankannya pada karyawan.

Baca Juga: Kanal Glosarium Perpajakan DDTC Kini Gratis dan Tanpa Daftar Akun

Cakupan fringe benefit yang dikenakan pajak pun beragam dan berbeda antar satu negara dengan negara lain sesuai dengan konteks dan pertimbangan masing-masing. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Fringe Benefit Tax, definisi, kamus pajak penghasilan, kamus pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 20 Mei 2024 | 18:30 WIB
KAMUS PAJAK

Update 2024: Apa Itu Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN)?

Rabu, 15 Mei 2024 | 18:30 WIB
KAMUS PAJAK

Update 2024: Apa Itu Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Nilai Lain?

Senin, 13 Mei 2024 | 18:00 WIB
KAMUS PAJAK DAERAH

Update 2024: Apa Itu Retribusi Daerah dan Jenis-Jenisnya?

Senin, 06 Mei 2024 | 17:00 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu Akuntan Publik?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?