Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Cegah Skandal Pajak, 'Beckham Law' Kembali Diusulkan

A+
A-
0
A+
A-
0
Cegah Skandal Pajak, 'Beckham Law' Kembali Diusulkan

MADRID, DDTCNews – Klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid mendesak agar otoritas pajak Spanyol menerapkan kembali aturan Pajak khusus bagi pesepakbola Spanyol yang dijuluki dengan sebutan ‘Beckham Law’.

Real Madrid meminta agar Beckham Law juga diberlakukan bagi pemaing asing, menyusul banyaknya serangkaian skandal penipuan pajak yang menelan nama-nama besar dalam olahraga tersebut.

Direktur Umum Real Madrid Jose Angel Sanchez meminta agar otoritas pajak Spanyol segera menerapkan Beckham Law untuk pemain sepak bola asing sebagai upaya untuk menjaga agar La Liga tetap kompetitif saat merekrut pemain dari luar negeri.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Negara Ini Bakal Bebaskan Minyak Zaitun dari PPN

“Ada kekhawatiran tentang persaingan dalam Liga Primer yang dikelola. Di sana, pemain sepakbola mencari lebih banyak uang dan membayar lebih sedikit pajak,” ungkapnya, Selasa (13/6).

Komentar Sanchez mengenai Beckham Law datang beberapa minggu setelah adanya berita tentang bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo yang menghadapi tuduhan penipuan pajak di Spanyol karena diduga menipu kas negara sekitar €15 juta atau Rp 223,7 miliar antara tahun 2011 – 2014.

Beckham law Law (Royal Decree 687/2005) sendiri adalah Surat Keputusan otoritas pajak Spanyol yang diperkenalkan sejak 2005. David Beckham menjadi salah satu orang asing pertama yang memanfaatkannya. Oleh karena itu, aturan tersebut dijuluki dengan mengambil nama panggilan pemain sepak bola ternama David Beckham.

Baca Juga: Pengadilan Perintahkan Barcelona Bayar Pajak dan Denda Rp 388 Miliar

Aturan tersebut lebih ditujukan untuk semua pekerja asing, terutama orang-orang kaya yang tinggal di Spanyol. Orang-orang tersebut bertanggung jawab atas pajak Spanyol berdasarkan pendapatan yang diterima di Spanyol.

Beckham Law mengizinkan seseorang yang telah pindah dari negara asal ke Spanyol untuk memilih dikenakan pajak sebagai penduduk Spanyol atau sebagai penduduk non-Spanyol. Pilihan tersebut berlaku di tahun kedatangan di Spanyol dan berlanjut selama lima tahun berikutnya.

Seorang ekspat dapat mengajukan permohonan untuk dikenai pajak sebagai penduduk non-Spanyol berdasarkan peraturan Pajak Penghasilan Non-Residen Spanyol, yang berarti mereka hanya akan dikenai pajak atas penghasilan yang mereka dapatkan di Spanyol, dan bukan atas penghasilan yang mungkin diterima di negara lain.

Baca Juga: Jaga Inflasi, Otoritas Ini Bakal Pangkas Tarif PPN Beberapa Komoditas

Dengan pengecualian ini, ekspat akan dikenai tarif pajak rata-rata 24%, bukan tarif pajak yang berlaku untuk penduduk Spanyol. Jika dikenai pajak sebagai penduduk, ekspat akan dikenakan tarif pajak progresif mulai dari 15% - 43% tergantung pada tingkat pendapatannya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : berita pajak internasional, beckham law, real madrid, spanyol

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya