Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Defisit Anggaran Sudah Lebar, Ini Kinerja APBN 2019 per Akhir Oktober

A+
A-
1
A+
A-
1
Defisit Anggaran Sudah Lebar, Ini Kinerja APBN 2019 per Akhir Oktober
Tampilan depan dokumen APBN Kita November 2019.

JAKARTA, DDTCNews – Selain merilis kinerja APBN 2019 hingga akhir September, Kementerian Keuangan juga merilis transparansi kinerja per akhir Oktober.

Dalam dokumen APBN Kita November 2019, realisasi pendapatan negara hingga 31 Oktober 2019 tercatat senilai Rp1.508,91 triliun atau 69,69% dari target Rp2.165,11 triliun. Nilai itu hanya tumbuh 1,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1.491,07 triliun atau 78,70% dari target Rp1.894,72 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja tercatat senilai Rp1.797,97 triliun atau 73,06% dibandingkan pagu APBN 2019 senilai Rp2.461,11 triliun. Realisasi itu tumbuh 4,48% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp1.720,82 triliun atau 77,49% dari pagu Rp2.220,66 triliun.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Dengan performa tersebut, realisasi defisit keseimbangan primer semakin melebar senilai Rp68,42 triliun atau 340,13% dari patokan dalam APBN 2019 yaitu defisit senilai Rp20,11 triliun. Pada akhir September tahun lalu, defisit keseimbangan primer hanya Rp16,52 triliun atau 18,92% dari patokan dalam APBN 2018 senilai Rp87,33 triliun.

Defisit anggaran tercatat senilai Rp289,06 triliun (1,80% terhadap PDB) atau 97,66% dari patokan dalam APBN 2019 senilai Rp296 triliun (1,84% terhadap PDB). Pada akhir September 2018, defisit tercatat senilai Rp229,74triliun (1,56% terhadap PDB) atau 70,49% dari patokan dalam APBN senilai Rp325,94 triliun (2,19% terhadap PDB).

Adapun realisasi pembiayaan anggaran sudah melebihi patokan APBN 2019, yaitu senilai Rp373,37 triliun atau 126,14% dari patokan Rp296,00 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi pembiayaan mencapai Rp323,07 triliun atau 99,12% dari patokan APBN 2018 senilai Rp325,94 triliun.

Baca Juga: Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Performa tersebut pada gilirannya menyisakan kelebihan pembiayaan anggaran senilai Rp84,31 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp93,32 triliun. (kaw)




Baca Juga: Pemerintah Sebut Proses Restitusi Pajak Dioptimalkan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : APBN 2019, kinerja fiskal, Kemenkeu, APBN Kita

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 10 Juni 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Bahas Coretax dengan DPR, DJP Ungkap Rencana Jadwal Deployment-nya

Sabtu, 08 Juni 2024 | 10:45 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Coretax Canggih! DJP Bisa Collect Data Transaksi WP secara Seamless

Jum'at, 07 Juni 2024 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Belanja Pajak 2025 Bakal Tembus Rp421 Triliun, BKF Ungkap Sasarannya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya