Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Harga Migas Tinggi, Pajak Tambahan Perusahaan Energi Negara Ini Naik

A+
A-
1
A+
A-
1
Harga Migas Tinggi, Pajak Tambahan Perusahaan Energi Negara Ini Naik

Perdana Menteri Italia Mario Draghi. (foto: weforum.org)

ROMA, DDTCNews – Pemerintah Italia memutuskan adanya kenaikan tarif pajak tambahan atau windfall tax atas profit perusahaan energi dari sebelumnya sebesar 10% menjadi 25%.

Kenaikan tarif pajak dilakukan untuk mendanai belanja-belanja yang dibutuhkan di tengah lonjakan harga minyak dan gas di pasar internasional. Pemerintah membutuhkan pendanaan untuk paket dukungan bagi konsumen dan pelaku bisnis yang terdampak kenaikan harga energi.

"Inflasi sangat bergantung pada harga energi. Ini situasi sementara yang harus dihadapi dengan langkah-langkah luar biasa,” ujar Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dikutip pada Senin (9/5/2022).

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Pemerintah mengestimasi windfall tax yang dikenakan terhadap profit perusahaan energi akan menghasilkan tambahan penerimaan pajak senilai EUR10 miliar atau sekitar Rp152,6 triliun

Selain menaikkan windfall tax, pemerintah Italia juga memberikan keringanan pajak bagi sektor industri dan bantuan langsung tunai kepada 28 juta warga berpenghasilan di bawah EUR35.000 setahun. Bantuan langsung tunai yang diberikan senilai EUR200.

Italia juga akan memberi diskon atas tarif transportasi umum bagi pelajar dan komuter. Sebagian anggaran akan dialokasikan untuk mempercepat transisi menuju penggunaan energi baru dan terbarukan. Draghi mengatakan kebijakan pajak sekaligus stimulus ini tidak akan meningkatkan defisit anggaran.

Baca Juga: Jokowi Minta Energi Hijau di IKN Dioptimalkan, Ada Insentif Pajaknya

"Kebijakan-kebijakan ini memungkinkan untuk tidak tergantung pada suplai gas dari Rusia," ujar Draghi, seperti dilansir irishtimes.com.

Seperti diketahui, banyak negara-negara anggota Uni Eropa yang sangat bergantung pada suplai gas dari Rusia. Khusus Italia, tercatat 40% kebutuhan gas di negara tersebut disuplai oleh Rusia. (kaw)

Baca Juga: Meski Komitmen untuk Transisi Energi, Indonesia Tetap Butuh Batu Bara

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : Italia, windfall tax, energi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 27 Januari 2024 | 12:00 WIB
BELGIA

Menlu-menlu Uni Eropa Sepakat Kenakan Pajak Atas Aset Rusia

Jum'at, 26 Januari 2024 | 10:07 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Hampir Rampung, Skema Baru Gross Split Migas Mirip dengan Tax Royalti

Selasa, 23 Januari 2024 | 09:43 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Konsumsi LPG Subsidi Ajek Naik, Pembenahan Distribusi Perlu Dilakukan

Senin, 22 Januari 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Soal Hilirisasi Tambang, ESDM: Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya