Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kalau Corona Jadi Pandemi, Begini Perhitungan Oxford Economics

A+
A-
0
A+
A-
0
Kalau Corona Jadi Pandemi, Begini Perhitungan Oxford Economics

HONG KONG, DDTCNews—Prospek mengerikan sampar virus Corona menjadi pandemi akan sangat mengganggu perekonomian global. Oxford Economics menyimulasikan skenario pandemi global yang akan menelan sedikitnya US$1,1 triliun produk domestik bruto (PDB) global.

Penghitungan Oxford Economics, lembaga think tank ekonomi berbasis di Oxford, Inggris, dengan lebih dari 1.500 klien di seluruh dunia, menyebutkan jika pandemi global itu terjadi, ekonomi Amerika Serikat (AS) dan zona euro akan menderita resesi pada paruh pertama 2020.

“Kami menguraikan dua skenario wabah virus corona berubah jadi pandemi. Skenario pertama, sampar itu jadi pandemi di Asia, PDB global turun US$0,4 triliun (0,5%) pada 2020 dari perkiraan awal. Skenario kedua, jika pandemi global, ia akan turun US$1,1 triliun (1,3%),” ungkap riset tersebut.

Baca Juga: Jaga Kredibilitas, Indonesia Perlu Pertahankan Batas Defisit 3% PDB

Riset itu juga mengungkapkan PDB global akan terpukul sebagai akibat dari penurunan konsumsi, investasi, juga perjalanan bisnis dan wisata. Riset tersebut sekaligus menggambarkan skenario sampar virus corona itu akan menjadi ‘kejutan singkat tetapi sangat dalam pada ekonomi global.’

Dengan angka kematian yang sudah mencapai lebih dari 3.000 jiwa, serta , lebih dari 89.000 orang terjangkit virus corona di 68 negara, beberapa ekonom lain juga mulai berdebat tentang apakah dunia akan mendeklarasikan pandemi atas sampar tersebut.

“Deklarasi pandemi ini skenario mengerikan,” kata ekonom IMF Gita Gopinath dalam wawancara dengan Yahoo Finance. “Ini akan mengakibatkan lonjakan absensi di tempat kerja, menurunkan produktivitas, mengganggu rantai pasokan, dan berkurangnya perdagangan dan investasi.

Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan sebesar 6,25 Persen

Ia menyebutkan virus tersebut hanya akan menjatuhkan 0,1 poin persen dari perkiraan pertumbuhan global 3,3% untuk 2020. Oxford Economics sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi global 2020 akan melambat menjadi hanya 2,3%, terlemah sejak 2009.

Investor sudah gelisah, dengan benchmark saham AS merosot lebih dari 3% pada Senin dan Indeks S&P 500 turun terbesar sejak Februari 2018. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia menyebut kasus-kasus baru itu ‘sangat memprihatinkan’, tetapi wabah tersebut belum menjadi pandemi.

Saat ini, para gubernur bank sentral dan pemerintah masih yakin wabah virus corona tidak akan merusak ekonomi global secara signifikan. Namun, keyakinan ini masih terus diuji. “Risiko penurunan yang jauh lebih besar itu tentu menjadi masalah,” kata Axel Weber, Kepala Grup UBS.seperti dilansir Bloomberg.

Baca Juga: Ekonomi Global Melambat, Kemenkeu Waspadai Dampaknya ke Kinerja Ekspor

Ia memperingatkan pertumbuhan global akan susut dari 3,5% menjadi 0,5%. Karena itu, kebijakan moneter saja tidak cukup. "Dugaan saya, kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini hanya dengan suku bunga,” sambung Drew Matus, Kepala Strategi Pasar MetLife Investment Management. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : corona, virus corona, ekonomi global, pandemi, oxford economics

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 30 November 2023 | 09:11 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Ketidakpastian Global Tinggi, Jokowi Minta Koordinasi KSSK Diperkuat

Selasa, 31 Oktober 2023 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jaga Ekonomi, Sri Mulyani Minta Pemda Tingkatkan Belanja Daerah

Selasa, 24 Oktober 2023 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Laporkan Kondisi Ekonomi Global ke Presiden, Sri Mulyani Bilang Begini

Selasa, 17 Oktober 2023 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Kemenkeu Pantau Imbas Pelemahan Ekonomi Dunia Terhadap Ekspor Nasional

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya