Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

R&I Naikkan Peringkat Utang Indonesia, Ini Kata BI

A+
A-
0
A+
A-
0
R&I Naikkan Peringkat Utang Indonesia, Ini Kata BI

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) menaikkan peringkat Sovereign Credit Rating Indonesia dari BBB/outlook stabil menjadi BBB+/outlook stabil atau kategori Investment Grade pada hari ini, Selasa (17/3/2020).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai kenaikan peringkat tersebut menunjukkan keyakinan stakeholders internasional terhadap kinerja perekonomian Indonesia masih sangat terjaga. Keyakinan itu berasal dari sinergi kebijakan moneter, fiskal, dan reformasi struktural.

Sinergi tersebut untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang kuat, didukung oleh stabilitas makroekonomi. BI, sambungnya, akan tetap waspada dan terus memonitor perkembangan ekonomi global dan domestik, termasuk dampak virus Corona.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tax Ratio Kunci Perbaikan Credit Rating RI

“Dengan tetap memperkuat bauran kebijakan dan koordinasi dengan pemerintah serta otoritas terkait lainnya dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi, mendorong reformasi struktural, dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/3/2020).

Sebelumnya, pada 26 April 2019, peringkat sovereign credit rating Indonesia yang disematkan R&I adalah BBB/outlook stabil (Investment Grade). Tahun ini, R&I menaikkan peringkat Indonesia karena mampu mempertahankan pertumbuhannya di level 5% dalam beberapa terakhir terakhir.

Meskipun wabah virus Corona berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi, pemerintah dan BI dianggap mampu bekerja untuk menopang perekonomian dan menjaga stabilitas makroekonomi.

Baca Juga: Bappebti Rilis Rating Pialang Berjangka Periode Januari-Maret 2024

Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia juga dinilai tetap terjaga dengan lingkungan politik yang stabil, sehingga R&I memperkirakan perekonomian akan kembali membaik apabila virus Corona dapat dikendalikan.

R&I juga menyinggung upaya pemerintah mengesahkan omnibus law untuk meningkatkan iklim investasi dan menciptakan lapangan kerja. Implementasi aturan tersebut diprediksi akan mendorong investasi dan mendukung penguatan fundamental ekonomi, serta mendorong pertumbuhan dalam jangka menengah-panjang.

Di sisi eksternal, R&I mengapresiasi defisit neraca transaksi berjalan yang rendah. Defisit transaksi berjalan diperkirakan sebesar 2-3% pada 2020 dan beberapa tahun ke depan. Sementara itu, cadangan devisa mampu membiayai 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Risiko nilai tukar di sektor swasta juga telah menurun sebagai dampak dari penerapan kebijakan bank sentral untuk mengendalikan risiko. Kebijakan ini termasuk penerapan peraturan kewajiban untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas utang dalam mata uang asing.

Pada sisi fiskal, pemerintah dinilai mampu menjaga komitmen untuk memastikan disiplin fiskal. Pada 2020, pemerintah memproyeksikan defisit fiskal sebesar 1,76% dari PDB. Pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur, mempertahankan rasio anggaran pendidikan dan kesehatan terhadap total pengeluaran, dan mengurangi alokasi anggaran untuk subsidi energi.

R&I memandang positif upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengeluaran untuk memajukan prioritas kebijakan untuk peningkatan sumber daya manusia dan penguatan daya saing. Namun, R&I juga mengingatkan soal defisit fiskal yang kemungkinan akan lebih besar dari target yang ditetapkan, di bawah 3% dari PDB.

Baca Juga: Bertemu S&P, Sri Mulyani Sebut Konsolidasi Fiskal RI Cepat dan Kuat

"Situasi saat ini membutuhkan kebijakan fiskal yang proaktif untuk mendukung perekonomian. R&I percaya kenaikan defisit sementara ini tidak akan mempengaruhi peringkat," bunyi keterangan tertulis R&I. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : rating, layak investasi, investment grade, R&i

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 11 Februari 2022 | 11:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Moody's Pertahankan Peringkat Utang RI pada Baa2 dengan Outlook Stabil

Rabu, 24 November 2021 | 09:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Fitch Ratings Pertahankan Peringkat Utang Indonesia di Level BBB

Jum'at, 23 April 2021 | 10:00 WIB
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

R&I dan S&P Pertahankan Peringkat Kredit RI, Ini Respons Kemenkeu

Senin, 22 Februari 2021 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Pemerintah Siapkan Insentif PPnBM Mobil DTP, Ini Kata Fitch Ratings

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya