Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

A+
A-
0
A+
A-
0
Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Petugas menyiram tanaman berlatar gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (5/1/2024). Kementerian Keuangan memprediksi Indonesia masuk dalam salah satu negara ASEAN dan G20 yang ekonominya bertumbuh di atas lima persen pada 2024 dengan prediksi pertumbuhan sebesar 5,2 persen. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut negara berkembang seperti Indonesia menghadapi tantangan untuk menaikkan peringkat kredit.

Sri Mulyani mengatakan lembaga pemeringkat kredit tidak hanya melihat indikator kesehatan fiskal suatu negara. Meskipun memiliki APBN yang sangat sehat, Indonesia masih kesulitan untuk menaikkan peringkatnya.

"Mereka [lembaga pemeringkat] selalu berkata, 'Oke, Sri Mulyani, saya suka cerita Anda [mengelola APBN], tetapi itu butuh waktu dan kita harus melihat semua masalah'. Kita tahu sangat sulit untuk bisa naik peringkat, tetapi mudah bagi kita untuk kehilangan kredibilitas," katanya dalam IMF Fiscal Forum, dikutip pada Senin (22/4/2024).

Baca Juga: DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Sri Mulyani mengatakan berbagai rating agency sangat memperhatikan strategi Indonesia dalam mengelola APBN selama pandemi Covid-19. Pada situasi krisis tersebut, pemerintah membuka ruang pelebaran defisit APBN di atas 3% hanya selama 3 tahun.

Dia menyebut beberapa rating agency juga sempat meragukan kemampuan Indonesia menjaga kesehatan masyarakat, ekonomi, sekaligus APBN. Pasalnya, dunia pada saat itu belum dapat memprediksi kapan pandemi akan berakhir.

Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu melakukan konsolidasi fiskal dengan cepat. Dibandingkan dengan negara lain, pelebaran defisit APBN Indonesia juga tergolong rendah.

Baca Juga: Pengajuan Fasilitas Perpajakan IKN Butuh Lebih Sedikit Dokumen Syarat

Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan terus mengelola APBN secara hati-hati agar selalu siap menghadapi krisis di masa depan. Selain itu, kesehatan APBN juga akan menentukan kredibilitas Indonesia.

"Indonesia sebenarnya masih terus berusaha. Lembaga pemeringkat tidak menaikkan peringkat karena memang sangat sulit untuk naik peringkat tetapi sangat mudah untuk diturunkan peringkatnya," ujarnya.

Baru-baru ini, sejumlah rating agency telah merilis peringkat kredit Indonesia. Misalnya, Fitch Ratings kembali mempertahankan peringkat utang Indonesia pada level BBB atau investment grade dengan outlook stabil pada 15 Maret 2024.

Baca Juga: Family Office di Indonesia Bakal Wajib Pekerjakan WNI

Sementara itu, Moody’s juga kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 16 April 2024. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : investasi, peringkat utang, sovereign credit rating, Bank Indonesia, investment grade, Sri Mulyani, IMF

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 15:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Tarif 9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Dipungut Pemkab Cilacap

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan