Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:00 WIB
LITERATUR PAJAK
Kamis, 27 Juni 2024 | 18:55 WIB
TIPS KEPABEANAN
Data & Alat
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Rabu, 12 Juni 2024 | 09:07 WIB
KURS PAJAK 12 JUNI 2024-18 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Tak Hanya Rekening Bank, Rekening Saham Juga Bisa Disita Kantor Pajak

A+
A-
17
A+
A-
17
Tak Hanya Rekening Bank, Rekening Saham Juga Bisa Disita Kantor Pajak

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - UU 19/1997 s.t.d.d UU 19/2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP) dan ketentuan teknisnya yakni PMK 61/2023 memungkinkan juru sita pajak negara (JSPN) untuk menyita surat berharga milik penanggung pajak yang diperdagangkan di pasar modal. Penyitaan diawali dengan pemblokiran.

Dalam pelaksanaannya, pemblokiran surat berharga milik penanggung pajak dilakukan JSPN dengan terlebih dahulu menyampaikan permintaan pemberitahuan nomor rekening penanggung pajak dan saldo harta kekayaan. Pemberitahuan disampaikan ke lembaga jasa keuangan pasar modal.

"Setelah mengetahui rekening keuangan dan saldo harta kekayaan penanggung pajak, pejabat menyampaikan permintaan pemblokiran ... kepada OJK dengan menyebutkan nama pemegang rekening keuangan, nomor rekening keuangan penanggung pajak, dan alasan perlunya dilakukan pemblokiran," bunyi Pasal 42 ayat (4) PMK 61/2023, dikutip Senin (23/10/2023).

Baca Juga: Negara Punya Hak Mendahulu atas Utang Pajak, Apa Maksudnya?

Permintaan pemblokiran rekening dilampiri dengan surat paksa atau daftar surat paksa dan surat perintah melaksanakan penyitaan.

Pelaksanaan pemblokiran rekening keuangan pada lembaga jasa keuangan sektor pasar modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Bila penanggung pajak tetap tidak melunasi tunggakan pajak meski berita acara pemblokiran telah diserahkan ke DJP, JSPN akan melaksanakan penyitaan atas surat berharga milik penanggung pajak yang tersimpan dalam rekening yang diblokir.

Baca Juga: Blokir Rekening Penunggak Pajak, Juru Sita Datangi Kantor Bank Swasta

"Penyitaan terhadap surat berharga milik penanggung pajak yang diperdagangkan di pasar modal dilaksanakan sampai dengan jumlah yang mencukupi untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak sesuai dengan tanggung jawab penanggung pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 atau Pasal 9," bunyi Pasal 46 ayat (2) PMK 61/2023.

Setelah surat berharga telah disita tetapi belum dijual, penyitaan dapat dicabut bila penanggung pajak melunasi utang pajaknya, ada putusan pengadilan, atau bila terdapat kondisi tertentu.

Kondisi tertentu yang dimaksud, antara lain barang sitaan musnah karena gagal teknologi, penanggung pajak menyerahkan barang lain yang nilainya sama dengan utang pajak dan biaya penagihannya, dan penanggung pajak mampu meyakinkan pejabat bahwa dalam kedudukannya tidak dapat dibebani utang pajak.

Baca Juga: Tindak Lanjut SP2DK yang Dikirim, KPP Konfirmasi Data Langsung ke WP

Kondisi tertentu juga berlaku ketika penanggung pajak bisa meyakinkan pejabat bahwa barang sitaan tidak dapat digunakan untuk melunasi utang pajak, barang sitaan digunakan untuk kepentingan umum, hak untuk melakukan penagihan sudah daluwarsa, atau wajib pajak mendapatkan keputusan untuk mengangsur utang pajak. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penagihan pajak, utang pajak, penyitaan aset, penagihan aktif, pemblokiran, pasar modal, saham

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:30 WIB
PENGAWASAN PAJAK

Permohonan Pengurangan-Penghapusan Sanksi Tak Hentikan Penagihan Aktif

Rabu, 22 Mei 2024 | 12:00 WIB
KPP PRATAMA BADUNG SELATAN

Penagihan secara Persuasif Gagal, KPP Akhirnya Blokir Rekening WP

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:30 WIB
KPP PRATAMA JAKARTA CAKUNG

WP Tak Lunasi Utang Pajak Rp 690 Juta, Kantor Pajak Lakukan Penyitaan

berita pilihan

Senin, 01 Juli 2024 | 16:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP Sebut Masih Ada 670.000 NIK yang Belum Padan dengan NPWP

Senin, 01 Juli 2024 | 15:39 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP Pakai NITKU sebagai Penanda Lokasi atau Tempat Wajib Pajak Berada

Senin, 01 Juli 2024 | 15:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Belum Ada Update Aplikasi, e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 15:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Jenis-Jenis Pajak yang Dapat Diterbitkan SKP Nihil atau Lebih Bayar

Senin, 01 Juli 2024 | 14:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Kemiskinan Turun Jadi 9,03 Persen dan Gini Ratio 0,379

Senin, 01 Juli 2024 | 14:15 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

NIK, NPWP 16 Digit, NITKU Mulai 1 Juli 2024, Download Aturan di Sini

Senin, 01 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN MAGELANG

PBJT Ditetapkan 10 Persen, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Magelang

Senin, 01 Juli 2024 | 13:00 WIB
PER-6/PJ/2024

NIK Langsung Jadi NPWP Saat Pendaftaran, WP Tetap Dapat NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 12:30 WIB
TARIF BEA KELUAR CPO

Harga CPO Menguat, Tarif Bea Keluarnya Naik Jadi US$33 per Ton

Senin, 01 Juli 2024 | 12:16 WIB
PER-6/PJ/2024

Pernyataan Resmi DJP Soal NIK, NPWP 16 Digit, NITKU Mulai Hari Ini