Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:00 WIB
LITERATUR PAJAK
Kamis, 27 Juni 2024 | 18:55 WIB
TIPS KEPABEANAN
Data & Alat
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Rabu, 12 Juni 2024 | 09:07 WIB
KURS PAJAK 12 JUNI 2024-18 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Barang Kiriman yang Kena Tarif Umum Bertambah, DJBC Jelaskan Alasannya

A+
A-
3
A+
A-
3
Barang Kiriman yang Kena Tarif Umum Bertambah, DJBC Jelaskan Alasannya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Melalui PMK 96/2023, pemerintah mengatur penambahan daftar barang yang dikenai bea masuk dengan tarif umum (most favoured nation/MFN) apabila diimpor dengan mekanisme impor barang kiriman.

Direktur Teknis Kepabeanan DJBC Fadjar Donny Tjahjadi mengatakan PMK 96/2023 mengatur ada 9 komoditas yang dikenakan tarif MFN, lebih banyak dari sebelumnya hanya 4 komoditas. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menciptakan rasa keadilan bagi pelaku usaha di dalam negeri.

"Karena kami melihat 4 jenis barang ini merupakan barang yang tinggi importasinya dan kita perlu memberi level playing field dalam rangka perlindungan industri dalam negeri," katanya dalam acara sosialisasi PMK 96/2023, dikutip pada Minggu (15/10/2023).

Baca Juga: Ada Coretax System, Pemda Bisa Lebih Mudah Sampaikan Data Pajak ke DJP

Pada ketentuan yang lama, yaitu PMK 199/2019, tarif MFN hanya dikenakan terhadap tekstil dan produk tekstil, alas kaki/sepatu, tas, dan buku. Melalui PMK 96/2023, tarif MFN juga dikenakan terhadap sepeda/skuter listrik, sepeda, jam tangan, kosmetik, serta besi dan baja.

Dengan penambahan daftar komoditas dengan tarif MFN, Fadjar berharap dapat mencegah adanya shifting impor kargo menjadi impor barang kiriman.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Impor DJBC Chotibul Umam menjelaskan setiap barang impor normalnya akan dikenakan bea masuk, PPN, dan PPh.

Baca Juga: PBJT Ditetapkan 10 Persen, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Magelang

Apabila impor dilakukan dengan mekanisme barang kiriman, terdapat ambang batas pembebasan bea masuk atau de minimis senilai US$3 untuk pengenaan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI).

Barang kiriman yang nilainya melebihi FOB US$3 hingga US$1.500 akan dipungut bea masuk sebesar 7,5%. Namun, terhadap komoditas dengan tarif MFN, bakal dikenakan bea masuk dengan besaran bervariasi.

Impor komoditas tekstil dan produk tekstil dikenakan bea masuk 15%-25%, alas kaki/sepatu 25%-30%, tas 15%-20%, buku 0%, sepeda 25%-40%, jam tangan 10%, kosmetik 10%-15%, serta besi dan baja 0%-20%.

Baca Juga: NIK Langsung Jadi NPWP Saat Pendaftaran, WP Tetap Dapat NPWP 15 Digit

"Kalau beli Brompton di luar negeri, hitung saja bea masuknya sendiri bisa sampai 40%. Sudah hampir separuh dari harga barangnya. Ditambah PPN, sudah jelas pasti bayarnya lebih dari 50%," ujar Fadjar. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pmk 96/2023, barang kiriman, barang impor, bea masuk, pajak dalam rangka impor, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 30 Juni 2024 | 14:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Aplikasi e-Bupot Diperbarui, Bupot PPh 21 Terkirim Otomatis ke Pegawai

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

Dorong Perusahaan Pakai Fasilitas KDUB, DJBC Minta K/L Ikut Promosikan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Tunggu Coretax Siap, Penggunaan NIK sebagai NPWP Dilakukan Gradual

Minggu, 30 Juni 2024 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Kepatuhan Kooperatif, Penerapan CRM Perlu Didukung dengan TCF

berita pilihan

Senin, 01 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN MAGELANG

PBJT Ditetapkan 10 Persen, Ini Daftar Tarif Pajak Terbaru di Magelang

Senin, 01 Juli 2024 | 13:00 WIB
PER-6/PJ/2024

NIK Langsung Jadi NPWP Saat Pendaftaran, WP Tetap Dapat NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 12:30 WIB
TARIF BEA KELUAR CPO

Harga CPO Menguat, Tarif Bea Keluarnya Naik Jadi US$33 per Ton

Senin, 01 Juli 2024 | 12:16 WIB
PER-6/PJ/2024

Pernyataan Resmi DJP Soal NIK, NPWP 16 Digit, NITKU Mulai Hari Ini

Senin, 01 Juli 2024 | 12:00 WIB
PER-6/PJ/2024

Catat! Ada 7 Layanan Pajak yang Bisa Diakses Pakai NIK Mulai 1 Juli

Senin, 01 Juli 2024 | 11:43 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Bukti Potong di e-Bupot 21/26, Pemotong PPh Tidak Repot Kirim Manual

Senin, 01 Juli 2024 | 11:34 WIB
PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Senin, 01 Juli 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Ada Banyak Fasilitas di IKN, Begini Strategi Pengawasan Pemanfaatannya

Senin, 01 Juli 2024 | 11:00 WIB
KANWIL DJP SUMSELBABEL

Diduga Mau Kabur, DJP Tangkap Terduga Pelaku Tindak Pidana Pajak

Senin, 01 Juli 2024 | 10:55 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Update Lagi! E-Bupot 21/26 Versi 2.0 Dirilis di DJP Online