Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Cegah Kebocoran Pajak, Tagihan Obat dan Rumah Sakit Dipisah

A+
A-
1
A+
A-
1
Cegah Kebocoran Pajak, Tagihan Obat dan Rumah Sakit Dipisah

Salah satu rumah sakit di India. (Foto: Livemint)

NEW DELHI, DDTCNews – Dewan pajak barang dan jasa (goods and services tax/ GST) India akan mewajibkan setiap rumah sakit menagih biaya pengobatan dan rawat inap secara terpisah. Hal ini diusulkan untuk mencegah terjadinya kebocoran GST dari sektor layanan kesehatan.

Seorang pejabat Dewan GST, Kementerian Keuangan India, yang meminta identitasnya dilindungi menyebutkan terpisahnya tagihan atas biaya pengobatan dan tagihan layanan kesehatan itu akan memberi dampak baik pada konsumen karena sistem yang lebih transparan.

“Pemisahan tagihan obat-obatan dan layanan bertujuan mendorong transparansi tagihan dari sektor kesehatan. Otoritas pajak khawatir dua tagihan yang dijadikan satu (bundling) akan membocorkan penerimaan GST,” ungkapnya seperti dilansir Economic Times, Rabu (19/12).

Baca Juga: Negara Ini Kecualikan Penjualan Tiket Kereta Api dari Pungutan PPN

Kebocoran penerimaan GST terjadi karena obat-obatan dan barang yang bisa dikonsumsi dikenakan GST dengan rezim harga eceran maksimum (maximum retail price/ MRP), sementara untuk layanan kesehatan seperti rawat inap justru tidak dikenakan pajak.

Bundling semacam inilah yang dicurigai otoritas pajak India akan menghilangkan penerimaan GST yang dibayarkan masyarakat. Otoritas pajak India juga mengklaim bundling tagihan tersebut berpotensi tidak disetor ke pemerintah.

Di samping itu, Dewan GST juga menduga pasien dibebankan MRP secara penuh untuk obat-obatan, sementara rumah sakit membelinya dengan harga sangat rendah. Mengenai hal ini, ia mengaku telah menugaskan pemeriksa pajak ke sejumlah rumah sakit besar di India.

Baca Juga: Kebijakan Pajak India Bikin Eksportir Beras Thailand Girang, Ada Apa?

Mengomentari hal ini, konsultan pajak PwC India Pratik Jain menyebutkan jika pemerintah ingin memisah tagihan pengobatan dengan layanan kesehatan, maka aturan GST harus diamendemen untuk membuat pengecualian pajak atas layanan kesehatan.

“Pemerintah bisa menimbang untuk menerapkan pajak 5% atas layanan kesehatan jika tagihan itu tetap bundling. Namun jika dipisah, pemerintah bisa tetap mengecualikan pajak atas layanan kesehatan,” tuturnya.

Kendati demikian, Dewan GST India berkomitmen akan mempertimbangkan berbagai langkah untuk terusmenyederhanakan rezim pajak, terutama pada obat-obatan dan layanan kesehatan. Tujuannya agar tidak terjadi kebocoran pajak khususnya sektor kesehatan. (Bsi)

Baca Juga: P3B 2 Negara Ini Belum Jelas, Modal Asing yang Keluar Bakal Melonjak

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : GST India, tagihan rumah sakit, India

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya