Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kerek Kinerja Manufaktur, Sektor Industri Ini Tumbuh Double Digit

A+
A-
0
A+
A-
0
Kerek Kinerja Manufaktur, Sektor Industri Ini Tumbuh Double Digit

Petugas memeriksa bagasi motor listrik di halaman Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (31/10/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.

JAKARTA, DDTCNews - Industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) mencatatkan kinerja yang positif. Sektor ILMATE tumbuh 10% (year on year/yoy) pada kuartal III/2023 dengan nilai Rp159,41 triliun. Angka tersebut juga jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yakni 4,94% pada periode yang sama.

Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menyampaikan pertumbuhan ILMATE double digit sudah terjadi sejak kuartal III/2022, sedangkan pertumbuhan ILMATE melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sudah terjadi sejak kuartal I/2021.

"Capaian positif ini membuktikan kebijakan yang telah kami jalankan selama ini seperti green mobility, hilirisasi, dan smart supply-demand sudah on the right track sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur," kata Taufiek, dikutip pada Jumat (10/11/2023).

Baca Juga: Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Hingga menjelang akhir tahun, aktivitas industri manufaktur Indonesia masih dalam fase ekspansi. Ini tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dan Purchasing Manager’s Index (PMI) yang berada di atas level 50,00 atau ekspansi pada Oktober 2023.

Jika diperinci, subsektor ILMATE yang memiliki kinerja positif sehingga berperan penting pada pembentukan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2023, antara lain adalah industri logam dasar, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik, industri permesinan, serta industri alat angkutan.

"Sektor-sektor ini yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, baik forward maupun backward linkage," ujarnya.

Baca Juga: Banyak Restitusi, Setoran Pajak Manufaktur dan Perdagangan Menurun

Taufiek menjelaskan peningkatan demand baja nasional untuk mendukung pembangunan konstruksi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri, telah menjadi pemantik bagi tumbuhnya industri logam dasar yang mencapai 10,86% (yoy).

Selain itu, peningkatan permintaan ekspor untuk produk logam dasar nickel matte dan ferronickel juga menjadi salah satu penyebab tumbuhnya industri logam dasar.

Terlebih lagi, imbuh Taufiek, program hilirisasi menjadi pemicu pertumbuhan PDRB per kapita provinsi untuk wilayah penghasil nikel seperti Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara yang telah terbukti mengalami pertumbuhan ekonomi jauh di atas rata-rata nasional sejak tahun 2018.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Apabila dilihat dari data ekspor-impor, nilai ekspor sektor industri logam dasar pada kuartal III/2023 menembus US$10,50 miliar atau terkerek naik sebesar 1,72% (yoy), sedangkan nilai impornya sekitar US$4,89 miliar.

"Hal ini mengakibatkan terjadinya surplus neraca perdagangan hingga US$5,61 miliar. Pertumbuhan positif di sektor ini sejalan dengan perbaikan-perbaikan kebijakan di Kemenperin terkait mekanisme smart supply-demand baja nasional," kata Taufiek

Berikutnya, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh sebesar 13,68% (yoy). Melambungnya sektor ini karena juga adanya lonjakan permintaan dari sektor konstruksi yang mengakibatkan peningkatan produksi barang logam di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Kembangkan Produk, BUMN Farmasi Minta Kemudahan Fasilitas Perpajakan

Sementara itu, kinerja industri alat angkutan melaju hingga 7,31% (yoy) pada kuartal III/2023. Hal ini didorong oleh peningkatan dari permintaan domestik dan luar negeri pada industri otomotif, terutama naiknya produksi sepeda motor.

Kemudian, industri permesinan tumbuh mencapai 1,86% (yoy) pada kuartal III/2023, yang pada periode sebelumnya sempat mengalami kontraksi sebesar 0,02%. Menguatnya kinerja industri permesinan ini karena ditopang peningkatan produksi alat berat, utamanya jenis hydraulic excavator di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. (sap)

Baca Juga: Marak PHK di Sektor Tekstil, Sri Mulyani Soroti Soal Praktik Dumping

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : industri, manufaktur, PMI, purchasing managers index, indeks kepercayaan industri, IKI

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Batasan Jenis dan Jumlah Barang Kiriman PMI Dihapus, Begini Kata BP2MI

Kamis, 02 Mei 2024 | 15:30 WIB
PERMENDAG 7/2024

Batas Barang Kiriman Dihapus, PMI Harus Jadi Subjek Penerima Fasilitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:00 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu Wilayah Pengembangan Industri dalam Konteks Perpajakan?

Selasa, 30 April 2024 | 16:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pekerja Migran Perlu Pahami Aturan Barang Kiriman Agar Bebas Bea Masuk

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya