Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kerugian Maskapai Penerbangan Akibat Corona Tembus Rp15,3 triliun

A+
A-
0
A+
A-
0
Kerugian Maskapai Penerbangan Akibat Corona Tembus Rp15,3 triliun

Ilustrasi. (foto: master films/P. Masclet)

HANOI, DDTCNews—Civil Aviation Authority of Vietnam memperkirakan nilai kehilangan pendapatan maskapai penerbangan di Negeri Naga Biru mencapai 25 triliun dong Vietnam atau Rp15,3 triliun sejak isu Virus Corona merebak.

Direktur Civil Aviation Authority of Vietnam (CAAV) Dinh Viet Thang mengatakan isu Corona membuat bisnis maskapai sangat terganggu. Menurutnya, maskapai membutuhkan insentif dari pemerintah untuk bisa bertahan.

“Di tengah situasi yang mengerikan bagi maskapai penerbangan lokal, kami mengusulkan dukungan keuangan untuk membantu perusahaan penerbangan mengimbangi sebagian kerugian,” tuturnya di Hanoi, Jumat (28/02/2020).

Baca Juga: PMK Baru! Aturan Soal Pembebasan Bea Masuk untuk Impor Bibit dan Benih

Thang memerinci sejumlah insentif yang dibutuhkan maskapai di antaranya pembebasan pajak impor dan lingkungan, serta mengurangi biaya pendaratan dan lepas landas hingga 50%.

Efek Corona atau Covid-19 terhadap bisnis penerbangan di Vietnam terbilang signifikan. Jika sampai April isu Corona masih berlangsung, pengguna jasa angkutan udara diperkirakan anjlok 15% secara tahunan (yoy).

Apabila epidemi berlangsung hingga Juni 2020, jumlah penumpang diperkirakan turun 22% (yoy) atau hanya sekitar 61 juta, termasuk 10 juta wisatawan asing. Untuk itu, 2020 menjadi tahun yang sulit bagi operator penerbangan Vietnam.

Baca Juga: Pelaku Usaha Kesehatan Perlu Didorong Manfaatkan Supertax Deduction

Sejak Covid-19 merebak, maskapai penerbangan lokal telah menangguhkan semua rute penerbangan ke China. Padahal, pasar dari dan ke China adalah salah satu sumber pendapatan signifikan bagi maskapai Vietnam.

Sementara itu, Vietnam Airlines memperkirakan jumlah penumpang akan turun sekitar 2,5 juta tahun ini. Penurunan jumlah penumpang itu diklaim menyebabkan pendapatan menurun senilai 12 triliun dong.

Hingga saat ini, Vietnam Airlines mengklaim telah kehilangan pendapatan senilai 200-250 miliar dong per pekan setelah adanya penangguhan penerbangan ke China.

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Kondisi yang sama juga terjadi di Vietjet Air. Menurut Vietjet, maskapai mencetak kerugian hingga 12 triliun dong. Adapun kerugian terbesar paling banyak disumbang dari pasar Korea Selatan.

Seperti dilansir VNE Express International, Pemerintah Vietnam menangguhkan sejumlah penerbangan dari semua area yang terdampak wabah corona di bawah arahan perdana menteri.

Kebijakan ini digulirkan melihat pesatnya perkembangan virus corona di Korea Selatan, Jepang, Italia, dan Iran. (rig)

Baca Juga: Vietnam Memperpanjang Periode Diskon Tarif PPN Hingga Akhir Tahun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : virus corona, maskapai penerbangan, vietnam, insentif fiskal

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya