Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pemerintah Siapkan Pajak Ekstra Industri Migas, Tambang dan Tembakau

A+
A-
0
A+
A-
0
Pemerintah Siapkan Pajak Ekstra Industri Migas, Tambang dan Tembakau

Salah satu industri gas di Rusia. (Foto: gasindustryfumenzo.blogspot.com)

MOSCOW, DDTCNews - Pemerintah Rusia tengah mempersiapkan pajak ekstra bagi tiga sektor industri untuk menambah sumber baru penerimaan negara.

Rencana kenaikan pajak ini menyasar sektor minyak dan gas, pertambangan dan penjualan tembakau. Kebijakan ini juga menandai berakhirnya rezim pajak khusus bagi kegiatan ekstraktif bidang migas dan pertambangan.

"Pertimbangan kenaikan pajak akan berdampak kepada beberapa perusahaan tambang, tembakau dan industri minyak yang menjadi usaha terbaru untuk menutup defisit anggaran," kata Juru Bicara Pemerintah Rusia, seperti dikutip Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: Danai Belanja Militer Ukraina, Uni Eropa Pajaki Laba dari Aset Rusia

Pemerintah Rusia memproyeksikan jika kenaikan pajak direalisasikan, maka akan menambah setoran pajak setiap tahun US$4,5 miliar atau setara Rp66,3 triliun. Sumber baru penerimaan ini menjadi salah satu solusi menghadapi defisit anggaran negara dan harga minyak mentah yang melemah.

Rencana kenaikan pajak untuk industri ekstraktif tidak sebatas pada kegiatan tambang dan migas. Industri pengolahan logam dan produsen pupuk juga menjadi sasaran dikenakannya pajak tambahan. Wacana kebijakan pajak baru ini juga mengubah cara pemerintah memajaki industri ekstraktif.

Pada aturan saat ini, industri migas mendapatkan perlakukan perpajakan khusus dengan tarif 0% untuk kegiatan hulu migas yang menghasilkan minyak mentah dengan kadar viskositas (kekentalan) tinggi. Perubahan kebijakan pajak industri ekstraktif ini rencananya mulai berlaku 2021.

Baca Juga: Sasar Orang Kaya dan Perusahaan, Putin Naikkan Pajak Setelah Pilpres

Selain itu, cukai rokok juga diproyeksikan naik sebesar 20% tahun depan. Kebijakan cukai untuk produk yang mempunyai eksternalitas negatif ini sudah dikonfirmasi oleh Menkeu Anton Siluanov pekan ini.

"Ketika keadaan sulit, setiap orang harus terlibat dalam pemecahan masalah. Kami sedikit menaikkan pajak pada sejumlah sektor yang menguntungkan," papar Siluanov di Moskow.

Seperti dilansir kitco.com, pajak ekstra industri ekstraktif dan tembakau menjadi upaya pemerintah untuk menanggulangi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Siluanov menegaskan pemerintah membutuhkan dana besar untuk mengatasi dampak Covid-19. (Bsi)

Baca Juga: Menlu-menlu Uni Eropa Sepakat Kenakan Pajak Atas Aset Rusia

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : rusia, pajak industri migas, pajak tembakau, pajak tambang

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 04 Agustus 2022 | 16:00 WIB
AMERIKA SERIKAT

PBB Desak Semua Negara Kenakan Pajak Tinggi untuk Perusahaan Migas

Senin, 01 Agustus 2022 | 17:55 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Perang Berlanjut, Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Normal

Senin, 18 Juli 2022 | 18:09 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Terima Kunjungan Bos IMF di Istana, Ini Catatannya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya