Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Permohonan Hapus NPWP, Masih Wajib SPT Selama Keputusan Belum Terbit

A+
A-
2
A+
A-
2
Permohonan Hapus NPWP, Masih Wajib SPT Selama Keputusan Belum Terbit

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) mengingatkan mengenai ketentuan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Dalam laman resminya, DJP mengatakan atas permohonan penghapusan NPWP akan diterbitkan Surat Keputusan Penghapusan NPWP. Adapun keputusan diterbitkan paling lama 6 bulan untuk wajib pajak orang pribadi atau 12 bulan untuk wajib pajak badan.

“Selama permohonan penghapusan NPWP belum diterbitkan Surat Keputusan Penghapusan NPWP maka Wajib Pajak masih berkewajiban untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak,” tulis DJP dalam laman resminya, dikutip pada Rabu (28/6/2023).

Baca Juga: Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Sesuai dengan ketentuan Pasal 37 ayat (7) PER-04/PJ/2020, jika keputusan tidak diterbitkan dalam jangka waktu tersebut, permohonan dianggap dikabulkan dan kepala KPP harus menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan NPWP paling lama 1 bulan setelah jangka waktu berakhir.

“Untuk itu, wajib pajak dapat mengajukan permohonan penetapan status non-efektif sampai dengan dengan Surat Keputusan Penghapusan NPWP terbit,” imbuh DJP.

Sesuai dengan ketentuan dalam PER-04/PJ/2020, wajib pajak bisa ditetapkan non-efektif jika memenuhi beberapa kriteria. Simak infografis 'Kriteria Wajib Pajak Non-Efektif Terbaru'.

Baca Juga: Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

DJP juga mengatakan penghapusan NPWP dimaksudkan untuk kepentingan administrasi perpajakan. Penghapusan NPWP tidak menghilangkan hak dan/atau kewajiban perpajakan yang harus dilakukan wajib pajak.

“Dalam hal pengajuan penghapusan NPWP, apabila wajib pajak masih memiliki piutang pajak maka wajib pajak tetap berkewajiban melunasi utang pajak tersebut,” kata otoritas. (kaw)

Baca Juga: Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : NPWP, pajak, Ditjen Pajak, DJP, DJP Online, NE, non-efektif, hapus NPWP, PER-04/PJ/2020

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 08:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Wajib Pajak Pusat Perlu Mutakhirkan Data agar Cabang Dapat NITKU

Kamis, 04 Juli 2024 | 21:02 WIB
TIPS PAJAK

Cara Cari Kurs Pajak Saat Ini dan Trennya Lewat DDTCNews

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:30 WIB
KPP PRATAMA BLITAR

Hayo, DJP Ingatkan Lagi Tiga Kewajiban yang Perlu Dijalankan WP PKP

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Cabang Tak Kunjung Dapat NITKU, WP Pusat Perlu Mutakhirkan Data

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama