Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Kemenkeu Catat Realisasi Pembiayaan Utang Kuartal I Turun 53 Persen

A+
A-
0
A+
A-
0
Kemenkeu Catat Realisasi Pembiayaan Utang Kuartal I Turun 53 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang per kuartal I/2024 mencapai Rp104,7 triliun, turun 53,6% dibandingkan dengan realisasi pembiayaan utang pada kuartal I/2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi utang yang rendah pada tahun ini tak terlepas dari kehatian-hatian pemerintah dalam menerbitkan surat berharga negara (SBN) di tengah ketidakpastian pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir.

"Kami memahami situasi di pasar keuangan dan pasar surat berharga itu saling memengaruhi. Oleh karena itu, kami akan tetap mengelola secara prudent, hati-hati," katanya, dikutip pada Jumat (3/5/2024).

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Menurut Sri Mulyani, langkah pragmatis dan oportunistik akan diambil guna memastikan pemerintah dapat dengan leluasa memilih timing, volume, dan jenis surat berharga yang diterbitkan.

Hal tersebut diperlukan guna menjaga keberlangsungan anggaran serta memastikan pemerintah bisa memperoleh pembiayaan dengan cost yang paling efisien atau rendah.

"Ini adalah waktu-waktu yang cukup dinamis karena perubahan dari nilai tukar, yield, dan juga guncangan yang berasal dari negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa yang harus kita perhatikan, termasuk Jepang dalam hal ini," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Tak hanya itu, lanjutnya, Kementerian Keuangan juga senantiasa memperhatikan perkembangan di Timur Tengah dalam beberapa waktu terakhir guna menentukan kebijakan penerbitan SBN berdenominasi asing.

"Untuk instrumen [SBN] dalam negeri kita akan lihat antara retail dan institusional. Ini semua akan terus kami waspadai dan akan menentukan arah dari pembiayaan kita. Defisit kita tadi masih dalam positif, tetapi 3 kuartal ke depan kita harus melihat secara hati-hati," tuturnya. (rig)

Baca Juga: e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pembiayaan utang, pasar keuangan, SBN, menkeu sri mulyani, apbn 2024, utang pemerintah, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 09:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP: Aplikasi e-Bupot 21/26 dan Unifikasi Masih Layani NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 09:00 WIB
APBN 2024

Akhir Mei 2024, Posisi Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 Triliun

Minggu, 30 Juni 2024 | 15:30 WIB
KEPATUHAN PAJAK

KPK Ingatkan Pelaku Usaha Pertambangan untuk Patuh Pajak

Minggu, 30 Juni 2024 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

Harga CPO Turun Berefek ke Penerimaan Bea Keluar, Ini Penjelasan DJBC

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PKP Lupa Passphrase Sertifikat Elektronik e-Faktur, Ini Solusinya

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun