Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pandemi Corona, Investasi Sektor Manufaktur Kuartal I Justru Melesat

A+
A-
1
A+
A-
1
Pandemi Corona, Investasi Sektor Manufaktur Kuartal I Justru Melesat

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews—Total penanaman modal sektor manufaktur sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp64 triliun, naik 44,7% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp44,2 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan nilai investasi industri manufaktur menyumbang kontribusi yang signifikan, yaitu sebesar 30,4% dari total investasi keseluruhan sektor usaha sebesar Rp210,7 triliun.

“Sepanjang kuartal pertama, nilai penanaman modal asing mencapai Rp44,2 triliun atau lebih besar dari nilai penanaman modal dalam negeri sebesar Rp19,8 triliun,” kata Agus dikutip Senin (27/4/2020).

Baca Juga: Cabang Tak Kunjung Dapat NITKU, WP Pusat Perlu Mutakhirkan Data

Sektor manufaktur yang menyumbang nilai investasi paling besar sepanjang kuartal I-2020 berasal dari Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp24,54 triliun.

Disusul, Industri Makanan sebesar Rp11,61 triliun, Industri Kimia dan Farmasi Rp9,83 triliun, Industri Mineral Non Logam Rp4,34 triliun, serta Industri Karet dan Plastik sebesar Rp3,03 triliun.

Lalu, Industri Kertas dan Percetakan menyumbang Rp2,99 triliun, Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain Rp2,14 triliun, dan Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran, Peralatan Listrik, Presisi, Optik dan Jam sebesar Rp1,99 triliun.

Baca Juga: Penghasilan Orang Pribadi di Bawah PTKP Bisa Bebas PPh Final PHTB

Agus menjelaskan pemerintah akan fokus mendorong industri manufaktur agar tetap bergerak dalam memacu roda perekonomian nasional. Meski begitu, ia berharap industry tetap mentaati protokol Kesehatan dalam penanganan Covid-19.

“Dua sisi itu harus sejalan,” ujarnya.

Menperin meyakini ekonomi Indonesia bakal mengalami rebound lebih cepat pasca-pandemi Covid-19. Hal itu diyakini lantaran ekonomi China mengalami rebound yang lebih cepat dari perkiraan banyak pihak.

Baca Juga: Mobil Asing di Perbatasan Bisa Masuk Wilayah RI dengan Impor Sementara

“Ternyata ada beberapa industri yang pada Maret pertengahan, sudah bisa mendapatkan bahan baku lagi dari China,” jelas Agus.

Dia juga mengungkapkan saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk membangun sektor industri alat kesehatan dan farmasi sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut Agus, sektor industri saat ini sedang melakukan refocusing untuk membantu upaya pemerintah dalam memperkuat sektor industri yang masuk dalam kategori high demand seperti alat kesehatan, obat-obatan, dan vitamin.

Baca Juga: Oman Bakal Jadi Negara Teluk Pertama yang Pungut PPh Orang Pribadi

“Kami yakin terhadap potensi dan kemampuan industri dalam negeri untuk memenuhi permintaan yang tinggi dan juga dapat mengurangi ketergantungan impor,” pungkasnya dilansir dari Setkab. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pandemi corona, sektor manufaktur, ekonomi, kementerian perindustrian, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 02 Juli 2024 | 16:30 WIB
PER-6/PJ/2024

Tak Hanya Cabang, Wajib Pajak Pusat Juga Bakal Dapat NITKU

Selasa, 02 Juli 2024 | 15:45 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Layanan Publik Terganggu Ransomware, Menko Hadi: Bulan Ini Pulih

Selasa, 02 Juli 2024 | 11:36 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

4 Calon Hakim Agung Pajak Berhak Ikuti Seleksi Wawancara Pekan Depan

Selasa, 02 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP Ingatkan Pihak Lain untuk Segera Lakukan Penyesuaian NPWP 16 Digit

berita pilihan

Kamis, 04 Juli 2024 | 21:02 WIB
TIPS PAJAK

Cara Cari Kurs Pajak Saat Ini dan Trennya Lewat DDTCNews

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:30 WIB
KPP PRATAMA BLITAR

Hayo, DJP Ingatkan Lagi Tiga Kewajiban yang Perlu Dijalankan WP PKP

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Cabang Tak Kunjung Dapat NITKU, WP Pusat Perlu Mutakhirkan Data

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ini Fungsi 7 Layanan Pajak yang Sudah Berbasis NIK dan NPWP 16 Digit

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Penghasilan Orang Pribadi di Bawah PTKP Bisa Bebas PPh Final PHTB

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Mobil Asing di Perbatasan Bisa Masuk Wilayah RI dengan Impor Sementara

Kamis, 04 Juli 2024 | 17:45 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Penuhi Kebutuhan Pembiayaan 2024, Pemerintah Punya SAL Rp459 Triliun

Kamis, 04 Juli 2024 | 16:45 WIB
KONSULTASI PAJAK

Data Padan, Apa Saja Layanan Pajak yang Sudah Mengakomodasi NIK-NPWP?

Kamis, 04 Juli 2024 | 16:45 WIB
KABUPATEN BREBES

Daftar Tarif Pajak Terbaru di Brebes, Ada Pajak Sarang Walet 10 Persen