Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Prabowo Ungkap Korelasi Hilirisasi Industri dengan Penerimaan Pajak

A+
A-
2
A+
A-
2
Prabowo Ungkap Korelasi Hilirisasi Industri dengan Penerimaan Pajak

Prabowo dalam Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan hilirisasi industri memiliki peranan penting untuk menciptakan ketahanan ekonomi nasional.

Prabowo mengatakan hilirisasi menjadi upaya pemerintah meningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Manfaat hilirisasi pada akhirnya juga akan terasa dalam bentuk pembukaan lapangan pekerjaan hingga penerimaan pajak.

"Semua bahan [mentah] itu kita mengolahnya supaya pabrik-pabriknya bisa memberi pekerjaan untuk anak-anak kita, supaya insinyur-insinyur kita bisa bekerja, supaya wali kota bisa dapat retribusi, supaya pajak naik, penghasilan naik," katanya dalam Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), dikutip pada Jumat (14/7/2023).

Baca Juga: Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Prabowo mengatakan hilirisasi menjadi strategi kunci dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, upaya mendorong hilirisasi dihadapkan pada berbagai tantangan.

Misalnya soal kebijakan pelarangan ekspor nikel untuk mendorong hilirisasi, langsung direspons dengan gugatan ke World Trade Organization (WTO) oleh Uni Eropa. Setelah kalah pada Panel Dispute Settlement Body pada WTO, Indonesia pun segera mengajukan banding dan masih berproses hingga saat ini.

Baru-baru ini, International Monetary Fund (IMF) juga meminta Indonesia untuk menghentikan kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel secara bertahap. IMF menyatakan menghargai upaya Indonesia dalam mendorong hilirisasi nikel, tetapi kebijakan ini dinilai masih membutuhkan analisis lebih lanjut.

Baca Juga: Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun

Prabowo menilai sikap Uni Eropa dan IMF tersebut menunjukkan ada pihak yang tidak senang dengan kebijakan hilirisasi di Indonesia. Padahal, lanjutnya, hilirisasi menjadi upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah pada komoditas andalan seperti nikel, bauksit, karet, dan minyak kelapa sawit.

"Mengapa Indonesia harus jual murah bahan-bahan yang kita miliki? Karena itu kita harus kuat, kita harus waspada, dan semuanya kuncinya adalah persatuan dan kerukunan," ujarnya.

Prabowo menambahkan Indonesia sudah memiliki strategi pembangunan ekonomi yang tepat. Salah satu strategi tersebut dengan mendorong hilirisasi industri.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Proses Restitusi Pajak Dioptimalkan

Apabila strategi pembangunan dapat terlaksana dengan baik, dia meyakini Indonesia akan dapat masuk dalam 5 besar negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2045. Pada tahun itu pula, Indonesia juga diharapkan sudah menjadi negara berpenghasilan tinggi atau negara maju. (sap)

Baca artikel-artikel menarik terkait dengan pajak dan politik di laman khusus Pakpol DDTCNews: Suaramu, Pajakmu.

Baca Juga: Harga CPO Turun Berefek ke Penerimaan Bea Keluar, Ini Penjelasan DJBC

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penerimaan pajak, pendapatan negara, hilirisasi industri, komoditas, Prabowo, pakpol, Pajak dan Politik

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 24 Juni 2024 | 14:07 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Tim Prabowo Sebut Tak Mungkin Naikkan Rasio Utang Jadi 50% PDB

Senin, 24 Juni 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Prabowo Ingin Tingkatkan Tax Ratio, Sri Mulyani Siapkan Rekomendasi

Senin, 24 Juni 2024 | 12:17 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani: Prabowo Sudah Beri Keyakinan Defisit Anggaran di Bawah 3%

Senin, 24 Juni 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Soal Wacana PPN 12% Tahun Depan, Tim Prabowo akan Bahas secara Khusus

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PKP Lupa Passphrase Sertifikat Elektronik e-Faktur, Ini Solusinya

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Begini Ketentuannya

Selasa, 02 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pindah KPP, WP Bisa Kirim Permohonan ke Kantor Pajak Lama atau Baru