Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Termasuk Pajak, Ini Sederet Sumber Uang Negara

A+
A-
0
A+
A-
0
Termasuk Pajak, Ini Sederet Sumber Uang Negara

Ilustrasi. Gedung Kemenkeu.

JAKARTA DDTCNews - Penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan tujuan bernegara membutuhkan sokongan keuangan negara. Adapun keuangan negara tersebut perlu dikelola dengan baik.

Ketentuan pengelolaan keuangan negara di antaranya diatur dalam Undang-Undang (UU) 17/2003, UU 1/2004, dan Peraturan Pemerintah (PP) 39/2007. Berdasarkan pada PP 39/2007, uang negara tidak hanya berasal dari penerimaan pajak, tetapi juga dapat berasal dari sumber lain.

“Penambahan uang negara bersumber dari: a. pendapatan negara, ... b. penerimaan pembiayaan ..., c. penerimaan negara lainnya,” bunyi Pasal 11 ayat (1) PP 39/2007.

Baca Juga: Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Berdasarkan pada pasal tersebut diketahui ada 3 sumber yang bisa menambah uang negara. Pertama, pendapatan negara. Pendapatan negara antara lain berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan hibah.

Perincian ketentuan pendapatan negara di antaranya tercantum dalam UU 19/2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam APBN, penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan negara yang terdiri atas pendapatan pajak dalam negeri dan pendapatan pajak perdagangan internasional.

Adapun pendapatan pajak dalam negeri adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai barang dan jasa (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pendapatan pajak bumi dan bangunan (PBB), cukai, dan pendapatan pajak lainnya.

Baca Juga: Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Sementara itu, pendapatan pajak perdagangan internasional adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar. Dengan demikian, penerimaan perpajakan berasal dari PPh, PPN, PPnBM, PBB, cukai, bea masuk, dan bea keluar.

PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara.

PNBP tersebut menjadi penerimaan pemerintah pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah. PNBP dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.

Baca Juga: Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Penerimaan dari PNBP di antaranya berasal dari pendapatan sumber daya alam, pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan, pendapatan PNBP lainnya, dan pendapatan badan layanan umum (BLU).

Kemudian, penerimaan hibah berarti semua penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali dan yang tidak mengikat, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Kedua, penerimaan pembiayaan. Penambahan uang negara dari penerimaan pembiayaan antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, hasil penjualan kekayaan negara yang dipisahkan, dan pelunasan piutang.

Baca Juga: Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Ketiga, penerimaan negara lainnya. Penambahan uang negara dari penerimaan negara lainnya antara lain berasal dari penerimaan perhitungan pihak ketiga. Adapun uang negara dikelola menteri keuangan selaku bendahara umum negara (BUN).

Seluruh uang negara tersebut akan disimpan rekening kas umum negara (RKUN) yang berada di bank sentral. Selanjutnya, uang negara yang telah terhimpun dalam RKUN tersebut akan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran negara, seperti untuk gaji pegawai dan pembangunan infrastruktur. (kaw)

Baca Juga: Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : keuangan negara, pendapatan negara, utang, pajak, perpajakan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 04 Juli 2024 | 21:02 WIB
TIPS PAJAK

Cara Cari Kurs Pajak Saat Ini dan Trennya Lewat DDTCNews

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:30 WIB
KPP PRATAMA BLITAR

Hayo, DJP Ingatkan Lagi Tiga Kewajiban yang Perlu Dijalankan WP PKP

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Cabang Tak Kunjung Dapat NITKU, WP Pusat Perlu Mutakhirkan Data

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ini Fungsi 7 Layanan Pajak yang Sudah Berbasis NIK dan NPWP 16 Digit

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama