Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tiga Profesi

A+
A-
1
A+
A-
1
Tiga Profesi

PADA suatu siang yang panas tiga orang sahabat dengan profesi yang berbeda berdebat panjang tentang keunggulan pekerjaan mereka. Satu orang berprofesi sebagai detektif swasta, satu lagi sebagai dokter, dan terakhir adalah seorang konsultan pajak.

Pembicaraan ketiganya tak kunjung berhasil menyimpulkan mana profesi yang punya manfaat dan berkontribusi lebih baik. Akhirnya, satu solusi ditemukan. Ketiganya sepakat untuk melakukan jajak pendapat secara acak untuk menentukan profesi mana yang terbaik.

Namun, sebelum melakukan jajak pendapat, ketiganya sedikit memaparkan keunggulan profesinya pada tautan survei. Si detektif swasta menulis bahwa profesinya telah membantu banyak orang menemukan keadilan dan menghadirkan Dewi Themis bukan hanya semata sebagai simbol.

Baca Juga: Petugas dan Wajib Pajak Kumpul Bareng, Tertawakan Rutinitas Bersama

Kemudian, si dokter pun tak mau kalah. Ia menyatakan bahwa pekerjaan yang ia lakukan adalah untuk kemanusiaan. Sakit tidak mengenal unsur SARA dan Sumpah Hippocrates yang diucapkannya bukan hanya deretan janji tanpa makna.

Ribuan tautan survei disebar secara acak untuk menilai profesi mana yang paling sahih terbaik di antara ketiganya. Hasilnya, sang konsultan pajak pun memenangkan kontestasi tersebut secara meyakinkan.

Kedua temannya tampak heran bagaimana mungkin konsultan itu berhasil memenangkan kontestasi. Aksara macam apa ia tuliskan hingga bisa meyakinkan khalayak ramai untuk memilih konsultan pajak sebagai profesi terbaik.

Baca Juga: Telepon Kring Pajak Saat HP Suami Tidak Bisa Dihubungi

Penasaran dengan trik sang konsultan, mereka pun membuka tautan survei untuk mengetahui apa yang dia tuliskan. Ternyata ada satu kalimat di sana: “Cuma kematian dan pajak yang pasti datang di dunia ini, dan kami akan temukan lebih banyak deduksi untuk tagihan pajak anda.” (Gfa/Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : anekdot pajak, humor pajak, cerita lucu, profesi fiskus

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 21 Februari 2018 | 17:17 WIB
HUMOR PAJAK

Politik, Sapi, dan Demokrasi Indonesia

Jum'at, 11 Agustus 2017 | 16:31 WIB
ANEKDOT PAJAK

Menunggu Main Golf

Jum'at, 14 Juli 2017 | 18:38 WIB
ANEKDOT PAJAK

Konsultan Pajak Terbaik

Senin, 19 Juni 2017 | 15:34 WIB
ANEKDOT PAJAK

Kuis Menkeu

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama