Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Bertemu Menkeu Australia, Sri Mulyani Bahas Reformasi Perpajakan

A+
A-
0
A+
A-
0
Bertemu Menkeu Australia, Sri Mulyani Bahas Reformasi Perpajakan

Menkeu Sri Mulyani dan Menkeu Australia James Edward Chalmers. 

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan hasil perbincangannya dengan Menteri Keuangan Australia James Edward Chalmers di sela pertemuan G-20 di India.

Sri Mulyani mengatakan sempat berbincang hangat dengan Chalmers mengenai beberapa topik yang menyangkut hubungan Indonesia dan Australia. Salah satu topiknya tentang reformasi perpajakan yang tengah berjalan di Indonesia.

"Salah satu topik pembicaraan adalah mengenai perpajakan, terutama terkait reformasi perpajakan," katanya melalui Instagram @smindrawati, dikutip pada Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Proses Restitusi Dioptimalkan, Begini Realisasinya Hingga Mei 2024

Saat ini, Indonesia tengah melanjutkan reformasi perpajakan yang digulirkan untuk pertama kalinya pada 1983. Reformasi perpajakan ini mencakup 5 agenda meliputi organisasi, sumber daya manusia, proses bisnis perpajakan, regulasi, serta sistem informasi dan basis data.

Misalnya di bidang regulasi, pemerintah telah menerbitkan UU 7/2021 tentang Harmonisasi Perpajakan Perpajakan (HPP) yang diharapkan mampu meningkatkan penerimaan pajak setelah pandemi secara berkelanjutan. Melalui UU HPP, pemerintah melakukan reformasi kebijakan yang mencakup ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP), pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh), pajak karbon, serta cukai.

Selain reformasi perpajakan, Sri Mulyani dan Chalmers juga bertukar pikiran mengenai topik-topik yang relevan dengan G-20 India 2023. Pertama, terkait pembiayaan perubahan iklim -kami bahas potensi kolaborasi terkait taksonomi dan juga pembiayaan hijau di kawasan Asia.

Baca Juga: Sempurnakan Probis Pajak, Kemenkeu Siap Tindak Lanjuti Temuan BPK

Kedua, membahas mengenai infrastruktur dan pembiayaannya yang mengintegrasikan public private partnership.

"Pada kesempatan ini juga saya sampaikan apresiasi atas dukungan Jim terkait keanggotaan Indonesia pada Financial Action Task Force (FATF). Terima kasih, Jim!" ujar Sri Mulyani.

Upaya Indonesia menjadi anggota penuh FATF telah berjalan sejak bertahun-tahun. Pada 2018, Indonesia telah melakukan mutual evaluation review (MER) oleh Asia-Pacific Group (APG).

Baca Juga: Sri Mulyani Serahkan RUU P2-APBN 2023 kepada DPR

Pada saat itu, Indonesia pun dinilai sangat memadai soal penerapan standar internasional antipencucian uang dan memerangi pendanaan terorisme. Pemerintah menargetkan Indonesia dapat ditetapkan menjadi anggota penuh FATF pada tahun ini. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : KTT G-20, India, Sri Mulyani, Australia, FATF, pencucian uang, reformasi pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 25 Juni 2024 | 16:45 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

World Bank Perkirakan Tax Gap Indonesia Capai 6%, Ini Faktor-Faktornya

Selasa, 25 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Automatic Adjustment Lanjut ke 2025, Program K/L Dijamin Tak Terganggu

Selasa, 25 Juni 2024 | 08:42 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Soal Pajak, Tim Prabowo-Gibran Dalami Rencana Tarif PPN 12%

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama