Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:00 WIB
LITERATUR PAJAK
Kamis, 27 Juni 2024 | 18:55 WIB
TIPS KEPABEANAN
Data & Alat
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Rabu, 12 Juni 2024 | 09:07 WIB
KURS PAJAK 12 JUNI 2024-18 JUNI 2024
Rabu, 05 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 5 JUNI 2024 - 11 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Pegawai Swasta Menyambi Jadi Affiliate e-Commerce, KLU-nya Pilih Mana?

A+
A-
2
A+
A-
2
Pegawai Swasta Menyambi Jadi Affiliate e-Commerce, KLU-nya Pilih Mana?

Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu marketplace di Depok, Jawa Barat, Senin (13/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Bagi wajib pajak yang memiliki kegiatan usaha lebih dari satu dan jenisnya berbeda-beda, penentuan klasifikasi lapangan usaha (KLU) saat mendaftar NPWP perlu mempertimbangkan usaha mana yang dominan.

Misalnya, seorang pegawai swasta yang menyambi usaha sampingan sebagai e-commerce affiliate. Dalam kasus itu, wajib pajak perlu memilih KLU berdasarkan peredaran bruto atau penghasilan terbesar di antara kedua kegiatan ekonomi yang dijalankan. Misalnya, jika penghasilan sebagai pegawai swasta lebih besar maka dipilih KLU pegawai swasta.

"NPWP yang sama tetap bisa digunakan untuk kegiatan ekonomi yang berbeda, selama KLU yang didaftarkan adalah KLU yang utama atau dominan dari wajib pajak. Pastikan lagi kegiatan usaha utama dan pilih KLU sesuai keadaan sebenarnya," cuit Kring Pajak saat merespons pertanyaan netizen, Jumat (21/6/2024).

Baca Juga: Gabung Suami, Istri Bisa Cantumkan Nama Sendiri saat Cetak Kartu NPWP

NPWP yang sama tetap bisa dipakai untuk keperluan administrasi perpajakan lainnya, misalnya mendaftarkan diri sebagai e-commerce affiliate.

Di sisi lain, apabila omzet atau penghasilan terbesar dari masing-masing aktivitas ekonomi yang dijalankan wajib pajak sama besarnya maka penentuan KLU utama dilakukan oleh wajib pajak. Selanjutnya, apabila ada perubahan kegiatan usaha maka wajib pajak perlu melakukan perubahan data wajib pajak.

KLU untuk Apa?

Sesuai dengan PER-12/PJ/2022, KLU digunakan untuk beberapa tujuan. Pertama, untuk kepentingan mendukung pengampilan kebijakan. Kedua, kepentingan administrasi data wajib pajak, antara lain pengelompokan wajib pajak berdasarkan kegiatan ekonomi.

Baca Juga: Simak! Ini Solusi Paling Umum Ketika Gagal Upload e-Faktur

Ketiga, penyusunan normal penghitungan penghasilan neto. Keempat, kepentingan perpajakan lainnya dalam rangka pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : administrasi pajak, klasifikasi lapangan usaha, KLU, wajib pajak, kode KLU, e-commerce

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 24 Juni 2024 | 16:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Family Tax Unit Terbatas pada Keluarga yang Ditanggung? DJP Ungkap Ini

Senin, 24 Juni 2024 | 15:39 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP: Daftar Portal Wajib Pajak, Ada Opsi NIK Belum Jadi NPWP

Senin, 24 Juni 2024 | 14:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Daftar NPWP Hanya untuk Melamar Kerja, Apakah Tetap Bayar-Lapor Pajak?

Senin, 24 Juni 2024 | 12:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Perlukah WNA Ikut Padankan NIK-NPWP? Begini Penjelasan Kring Pajak

berita pilihan

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Sabtu, 29 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pencairan Gaji ke-13 Belum 100 Persen, Begini Penjelasan Kemenkeu

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:30 WIB
LAYANAN KEPABEANAN

Waspada Penipuan! Daftar IMEI Tak Bisa untuk Ponsel Pembelian Domestik

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:00 WIB
KOTA LHOKSEUMAWE

Pemkot Sediakan 10 Sepeda Listrik untuk Pembayar PBB dan PBJT Restoran

Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK

Apa Itu 4 Pilar SAK di Indonesia?

Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Koreksi DPP PPN atas Harga Jual Polyester dan Nylon Film

Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:00 WIB
LITERATUR PAJAK

Relevansi Pemajakan atas Upah pada Abad ke-21

Jum'at, 28 Juni 2024 | 18:30 WIB
BEA CUKAI MALILI

Sisir Warung dan Pasar Tradisional, Bea Cukai Cari Rokok Ilegal

Jum'at, 28 Juni 2024 | 18:13 WIB
KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Penerimaan Pajak DJP Jakarta Barat Masih Mampu Tumbuh 5,35 Persen