Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tom Lembong Ungkap Alasan Anies-Imin Targetkan Tax Ratio Konservatif

A+
A-
0
A+
A-
0
Tom Lembong Ungkap Alasan Anies-Imin Targetkan Tax Ratio Konservatif

Tom Lembong berswafoto. (sumber: Instagram pribadi)

JAKARTA, DDTCNews - Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menjanjikan peningkatan rasio pajak (tax ratio) pajak yang konservatif ketimbang 2 pasangan calon lainnya.

Co-captain Timnas AMIN Thomas (Tom) Lembong mengatakan Anies-Muhaimin menjanjikan peningkatan tax ratio dari 10% menjadi sebesar 13% hingga 16%. Menurutnya, penetapan target tax ratio yang konservatif cenderung lebih mudah tercapai tanpa menambah beban pajak kepada rakyat.

"Target rasio pajak yang konservatif itu yang membuat kami pede [percaya diri] kita bisa mencapai atau meningkatkan rasio pajak tanpa meningkatkan tarif pajak," katanya dalam wawancara bersama DDTCNews, dikutip pada Jumat (26/1/2024)..

Baca Juga: Lebih Rendah dari Rata-Rata Asia, OECD Catat Tax Ratio RI 12,1 Persen

Tom mengatakan pasangan Anies-Muhaimin target tax ratio yang diusung pasangan Anies-Muhaimin memang lebih rendah dari 2 pasangan calon lainnya. Pasangan calon Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud menyatakan bakal meningkatkan tax ratio sebesar 2 kali lipat atau menjadi sekitar 20%.

Dalam hitungannya, menaikkan target tax ratio hingga 20% tidak mungkin tercapai dalam 5 tahun.

Dia menjelaskan Anies-Muhaimin ingin menerapkan paradigma kebijakan pajak yang lebih adil bagi semua lapisan masyarakat. Dengan target tax ratio yang konservatif, upaya optimalisasi penerimaan dapat dilaksanakan tanpa melakukan kenaikan tarif pajak.

Baca Juga: Prabowo Ingin Tingkatkan Tax Ratio, Sri Mulyani Siapkan Rekomendasi

Upaya optimalisasi penerimaan pajak yang bakal dilaksanakan Anies-Muhaimin lebih menyasar kelompok kaya di Indonesia. Oleh karena itu, pasangan calon tersebut mewacanakan pajak warisan dan pajak kekayaan.

Selain itu, windfall profit tax juga dikaji karena dinilai bakal efektif membidik para konglomerat dan konglomerasi yang selama ini menikmati superprofit. Keuntungan di atas batas wajar tersebut bahkan biasanya dihimpun saat harga komoditas melambung, yang di saat bersamaan menekan kelompok masyarakat menengah ke bawah.

Dengan menyasar kelompok kaya, Tom melanjutkan kebijakan pajak akan dapat lebih berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah. Salah satu kebijakan yang disiapkan yakni menurunkan tarif pajak penghasilan untuk kelompok menengah.

Baca Juga: Pekan Depan Implementasi Penuh NIK Jadi NPWP, Ini Pesan DJP untuk WP

Kebijakan tersebut diharapkan mampu mendorong masyarakat naik kelas, setelah selama ini dibebani oleh biaya pangan tinggi, lapangan kerja yang susah, serta penghasilan stagnan.

"Kalau kita genjot lagi pajak, itu malah makin membebani ekonomi yang sudah melambat," ujarnya.

Transkrip lengkap wawancara dengan Tom Lembong bisa disimak melalui artikel berikut ini, Kami Ingin Terapkan Paradigma Pajak yang Rasional dan Adil. (sap)

Baca Juga: Wah! Problem RI Ternyata Bukan Utang, Tapi Rasio Pajak yang Rendah

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemilu 2024, pemilu, pilpres, capres, cawapres, tax ratio, rasio pajak, Thomas Lembong, Tom Lembong

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 10 Mei 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Minta IMF Beri Asistensi untuk Kejar Peningkatan Tax Ratio

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Soal Badan Penerimaan Negara di RKP 2025, Ini Kata Kepala Bappenas

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:00 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

WP dengan SPT Lebih Bayar atau Rugi Masuk Prioritas Pemeriksaan DJP

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Tax Ratio 2025 Ditargetkan Tembus 11,2-12 Persen, Ada Extra Effort?

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama