Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

IATA: Bisnis Penerbangan RI Bakal Booming Besar

A+
A-
0
A+
A-
0
IATA: Bisnis Penerbangan RI Bakal Booming Besar
Ilustrasi antrean penumpang di bandara

JAKARTA, DDTCNews – Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/ IATA) memprediksi bisnis penerbangan Indonesia akan booming besar pada 2035, dengan jumlah penumpang 242 juta orang yang 135 juta di antaranya penumpang baru.

Prediksi IATA—salah satu prediksi yang dianggap paling dapat diandalkan di sektor perhubungan udara—ini juga mengungkapkan Indonesia akan masuk dalam 4 besar negara dengan pertumbuhan jumlah penumpang tertinggi setelah China, Amerika Serikat (AS), dan India.

“Orang ingin terbang. Permintaan perjalanan udara dalam 20 tahun ke depan akan berlipat ganda. Jumlah total penumpang akan mencapai 7,2 miliar dari posisi tahun ini 3,8 miliar,” kata CEO sekaligus Dirjen IATA Alexandre de Juniac dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10).

Baca Juga: Bangunan Lama Direnovasi Sendiri Kena PPN KMS? Begini Ketentuannya

Alexandre menambahkan lompatan permintaan itu didorong terutama dari wilayah Asia-Pasifik. Dari sisi jumlah penumpang, China dengan 1,3 miliar penumpang diyakini akan menggeser posisi AS dengan 1,1 miliar penumpang sebagai negara dengan jumlah penumpang terbanyak.

Begitu pula India dengan 442 juta penumpang diprediksi menggeser Inggris di posisi ke-3. Indonesia dipercaya menggusur Jepang yang semula urutan ke-4. Setelah Indonesia, berturut-turut Spanyol, Jepang, Jerman, Prancis, Brazil, dan Italia. Semula, Indonesia berada di urutan ke-10.

Selain China, AS, dan India, negara yang juga diprediksi akan mengalami lompatan tertinggi pertumbuhan jumlah penumpang adalah Vietnam. Namun, dari sisi jumlah penumpang, Vietnam tidak masuk 10 besar mengingat jumlah penumpangnya yang hanya 150 juta.

Baca Juga: Saat Terutang dan Deadline Penyetoran PPN Kegiatan Membangun Sendiri

Dalam catatan DDTCNews, sejauh ini belum ada rencana pasti dari otoritas fiskal dalam merespons prediksi ini. Rencana pengenaan pajak karbon transportasi udara pun masih belum jelas, meski kontribusi penerimaan pajak dari sektor penerbangan udara masih terhitung minim.

Tahun lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penumpang udara di Indonesia mencapai 82,5 juta orang atau tumbuh 13,8% dari posisi tahun sebelumnya yang 72,5 juta. Untuk tahun ini, laju pertumbuhannya diyakini sekitar 12% alias mendekati 100 juta. (Bsi)

Baca Juga: Petugas Pajak Sisir WP yang Lakukan Kegiatan Membangun Sendiri

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : jumlah penumpang pesawat, IATA, prediksi IATA, pajak karbon, pajak karbon transportasi udara

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 25 Februari 2024 | 10:30 WIB
PENEGAKAN HUKUM

Tak Patuhi Ketentuan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 9 Perusahaan

Kamis, 15 Februari 2024 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Dorong Penerapan Carbon Capture Storage, Insentif Disiapkan

Senin, 05 Februari 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN LINGKUNGAN

Istana Ungkap Dekarbonisasi Beri Manfaat Ekonomi Rp 7.000 Triliun

Senin, 29 Januari 2024 | 13:51 WIB
PAJAK KARBON

Tertunda Terus, Pemerintah Diimbau Segera Terapkan Pajak Karbon

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama