Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Impor Barang Kiriman oleh Pekerja Migran Dipermudah, Begini Aturannya

A+
A-
2
A+
A-
2
Impor Barang Kiriman oleh Pekerja Migran Dipermudah, Begini Aturannya

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Perdagangan merilis peraturan baru yang turut mengatur ketentuan barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ketentuan tersebut termuat dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor (Permendag 36/2023).

Beleid yang diundangkan pada 11 Desember 2023 ini di antaranya memberikan beragam kelonggaran untuk barang kiriman PMI. Kelonggaran tersebut, di antaranya, PMI kini dapat lebih mudah mengirimkan barang tidak baru (bekas pakai).

"Impor atas barang bebas impor berupa: a. Barang kiriman PMI Indonesia … dapat diberikan terhadap barang dalam keadaan tidak baru," bunyi penggalan Pasal 31 ayat (3) Permendag 36/2023, dikutip pada Jumat (14/12/2023).

Baca Juga: Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Begini Ketentuannya

Barang bebas impor dalam konteks ini mengacu pada impor barang yang tidak dilakukan untuk kegiatan usaha. Perlu di ingat, impor berarti kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean (ke wilayah Indonesia).

Sementara itu, importir adalah orang perseorangan, lembaga, atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang melakukan impor. Dengan demikian, penerima barang kirimkan PMI juga bisa disebut sebagai importir.

Permendag 36/2023 sebenarnya mengharuskan importir untuk memiliki nomor induk berusaha (NIB) sebagai angka pengenal impor (API). Namun, demikian kewajiban memiliki API tersebut tidak berlaku bagi importir barang kiriman PMI.

Baca Juga: Harga CPO Menguat, Tarif Bea Keluarnya Naik Jadi US$33 per Ton

Sebab, importir yang tidak dapat memiliki NIB sebagai API tetap dapat melakukan impor atas barang bebas Impor tidak dilakukan untuk kegiatan usaha. Selain barang bebas impor, Permendag 36/2023 juga mengatur ketentuan impor barang kiriman PMI yang termasuk dalam barang yang dibatasi.

"Dalam hal impor atas barang yang dibatasi impor berupa barang kiriman PMI Indonesia, importir yang tidak dapat memiliki NIB yang berlaku sebagai API dikecualikan dari pemenuhan NIB dan/atau perizinan berusaha di bidang impor," demikian bunyi kutipan Pasal 34 ayat (1) Permendag 36/2023.

Selain itu, impor atas barang yang dibatasi impor berupa barang kiriman PMI dapat dikecualikan dari verifikasi atau penelusuran teknis. Ketentuan pembatasan pelabuhan tujuan juga dapat tidak diberlakukan atas impor berupa barang kiriman PMI.

Baca Juga: Ada Banyak Fasilitas di IKN, Begini Strategi Pengawasan Pemanfaatannya

Sama seperti barang bebas impor, impor atas barang yang dibatasi Impor berupa barang kiriman PMI juga dapat dilakukan terhadap barang dalam keadaan tidak baru. Perincian barang yang dibatasi impor untuk barang kiriman PMI tercantum dalam Lampiran III Permendag 36/2023.

Secara ringkas, terdapat 10 jenis barang kiriman PMI yang termasuk dalam barang impor yang dibatasi. Barang-barang tersebut telah juga telah diatur batas jumlah dan satuan untuk setiap pengirimannya yang dapat dilihat pada tabel berikut:


Baca Juga: Harga CPO Turun Berefek ke Penerimaan Bea Keluar, Ini Penjelasan DJBC

(sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kepabeanan, barang kiriman, impor, pemeriksaan barang kiriman, pekerja migran Indonesia, PMI, TKI

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 24 Juni 2024 | 08:45 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Pekan Depan Implementasi Penuh NIK Jadi NPWP, Ini Pesan DJP untuk WP

Minggu, 23 Juni 2024 | 18:00 WIB
KEP-103/BC/2024

DJBC Bolehkan Jamaah Haji Sampaikan Pemberitahuan Pabean secara Lisan

Kamis, 20 Juni 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Ekonomi Global Melambat, Kemenkeu Waspadai Dampaknya ke Kinerja Ekspor

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PKP Lupa Passphrase Sertifikat Elektronik e-Faktur, Ini Solusinya

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun