Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ingin Bentuk Badan Penerimaan Negara, Prabowo Hitung Dampaknya ke APBN

A+
A-
7
A+
A-
7
Ingin Bentuk Badan Penerimaan Negara, Prabowo Hitung Dampaknya ke APBN

Bakal calon presiden Prabowo Subianto.

JAKARTA, DDTCNews - Calon presiden Prabowo Subianto menjelaskan rencananya membentuk badan penerimaan negara apabila terpilih dalam pilpres 2024.

Prabowo mengatakan rasio penerimaan negara Indonesia yang rendah utamanya karena persoalan manajemen. Dengan perbaikan manajemen melalui pembentukan badan khusus, dia meyakini penerimaan negara juga bakal meningkat signifikan hingga 20% produk domestik bruto (PDB) pada 2029.

"Kita perlu berani belajar dari pengalaman orang lain. Di banyak tempat, di negara-negara maju, memang agak dipisahkan antara policy maker, Kementerian Keuangan, dan tax collection atau revenue collection," katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga: Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Prabowo mengatakan Indonesia perlu terus meningkatkan penerimaan negara agar memiliki kemampuan untuk menyejahterakan rakyat. Program yang menjadi fokusnya antara lain menghilangkan kemiskinan dan stunting.

Dia memaparkan Indonesia pada 2021 memiliki rasio pajak sebesar 9,1% PDB dan rasio penerimaan negara 11,8%. Angka ini jauh lebih kecil dari Kamboja yang memiliki rasio pajak 16,4% dan rasio penerimaan negara 18,1%.

Menurutnya, rasio penerimaan negara Indonesia juga lebih kecil dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang angkanya di atas 15%.

Baca Juga: Pemeriksaan WP Atas Data Konkret Tidak Bisa Diajukan Quality Assurance

Prabowo memandang pembentukan badan yang terpisah dari Kemenkeu akan efektif meningkatkan penerimaan negara. Di sisi lain, tetap akan ada penguatan dari sisi teknologi informasi dan komputerisasi.

"Dengan IT, komputerisasi dan sebagainya, kita bisa hitung 8% dari US$1500 miliar peningkatannya cukup signifikan. Ratusan miliar dolar tambahan anggaran kita, dan dengan itu kita bisa investasi tidak hanya swasembada pangan, saya yakin kita bisa jadi lumbung pangan dunia," ujarnya.

Prabowo menambahkan telah membentuk tim pakar yang bertugas mengkaji rencana pembentukan badan penerimaan negara. Tim pakar tersebut juga bertugas melakukan studi banding dan simulasi pembentukan badan penerimaan negara.

Baca Juga: Fitur Daftar Bukti Pemotongan di DJP Online Masih Tahap Pengembangan

Dengan pemilu yang dijadwalkan Februari 2024 serta pelantikan presiden pada Oktober 2024, dia menyebut akan memiliki waktu transisi yang cukup untuk merealisasikan badan penerimaan negara apabila memenangkan pilpres. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penerimaan pajak, pendapatan negara, Badan Penerimaan Negara, DJP, Prabowo, Pemilu 2024

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama