Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jelang Akhir Tahun, Serapan Belanja Pusat Masih Belum Optimal

A+
A-
0
A+
A-
0
Jelang Akhir Tahun, Serapan Belanja Pusat Masih Belum Optimal

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Belanja pemerintah pusat hingga akhir Oktober 2023 tercatat masih senilai Rp1.572,2 triliun, hanya 70% dari target dan terkontraksi sebesar -5,9% bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sisa belanja kementerian dan lembaga (K/L) dan belanja non-K/L yang belum terserap akan dipercepat realisasinya pada November dan Desember 2023.

"Makanya penting pada November dan Desember ini belanja K/L dan non-K/L akan disisir, apakah bisa direalisasi apa yang sudah dipagukan di APBN," ujar Sri Mulyani, dikutip Sabtu (25/11/2023).

Baca Juga: Proses Restitusi Dioptimalkan, Begini Realisasinya Hingga Mei 2024

Secara lebih terperinci, Sri Mulyani mengatakan kontraksi belanja pemerintah pusat pada tahun ini lebih disebabkan oleh rendahnya realisasi belanja non-K/L. Hingga Oktober, realisasi belanja non-K/L baru senilai Rp803,6 triliun atau 64,5% dari target, terkontraksi -12,4%.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan penurunan belanja non-K/L disebabkan oleh turunnya pembayaran kompensasi ke Pertamina dan PLN sejalan dengan turunnya harga minyak dan gas (migas).

Realisasi subsidi dan kompensasi listrik hingga Oktober 2023 tercatat mencapai Rp83,4 triliun, sedangkan subsidi dan kompensasi BBM tercatat mencapai Rp97,2 triliun. Adapun realisasi subsidi LPG 3 kg hanya senilai Rp52,2 triliun.

Baca Juga: Sempurnakan Probis Pajak, Kemenkeu Siap Tindak Lanjuti Temuan BPK

"Pressure kepada Pertamina dan PLN untuk likuiditasnya itu jauh lebih rendah dibanding tahun lalu. Oleh karena itu, kita juga menakar pembayaran kompensasi ini. Jadi itu yang menyebabkan belanja non-K/L lebih rendah dari tahun lalu," ujar Isa.

Berbanding terbalik, belanja K/L hingga Oktober 2023 sesungguhnya mampu bertumbuh sebesar 1,9% dengan realisasi senilai Rp768,7 triliun atau 76,8% dari target. (sap)

Baca Juga: Sri Mulyani Serahkan RUU P2-APBN 2023 kepada DPR

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kinerja fiskal, belanja pemerintah, anggaran belanja, APBN 2023, Sri Mulyani

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 24 Juni 2024 | 14:07 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Tim Prabowo Sebut Tak Mungkin Naikkan Rasio Utang Jadi 50% PDB

Senin, 24 Juni 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Prabowo Ingin Tingkatkan Tax Ratio, Sri Mulyani Siapkan Rekomendasi

Senin, 24 Juni 2024 | 12:17 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani: Prabowo Sudah Beri Keyakinan Defisit Anggaran di Bawah 3%

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama