Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jumlah Miliarder Dunia Berkurang, Ini 21 Miliarder Asal Indonesia

A+
A-
1
A+
A-
1
Jumlah Miliarder Dunia Berkurang, Ini 21 Miliarder Asal Indonesia

Miliarder Indonesia. (foto: Forbes)

JAKARTA, DDTCNews – Majalah Forbes kembali merilis daftar peringkat miliarder di dunia. Kali ini, jumlah miliarder yang masuk dalam hitungan menyusut tipis.

Mengutip informasi dari laman Forbes, ada 2.153 miliarder yang tercatat masuk. Jumlah tersebut lebih sedikit sekitar 55 miliarder dibandingkan dengan posisi setahun sebelumnya. Forbes juga mencatat 46% miliarder memiliki kekayaan yang jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

“Hanya untuk tahun kedua dalam satu dekade, baik jumlah miliarder maupun total kekayaan mereka menyusut. Ini membuktikan bahwa orang terkaya pun tidak kebal terhadap tekanan ekonomi dan melemahnya pasar saham,” demikian informasi dari Forbes, seperti dikutip pada Rabu (6/3/2019).

Baca Juga: Luhut Susun Regulasi Family Office, Cakup Pajak hingga Pencucian Uang

Secara total, kekayaan ultra senilai US$8,7 triliun, turun sekitar US$400 miliar dari posisi 2018. Secara keseluruhan, ada 11% anggota (sekitar 247 orang) dalam daftar miliarder tahun lalu yang tercatat keluar. Jumlah ini mencatatkan posisi terbesar sejak 2009 di saat puncak krisis keuangan global.

Kawasan Asia Pasifik dinilai menjadi wilayah yang paling terpukul. Hal ini dipengaruhi oleh China yang memiliki 49 miliarder lebih sedikit dibandingkan pada tahun sebelumnya. Brazil dan Amerika Serikat (AS) hanyalah dua regional yang memiliki miliarder lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sekarang ada 607 miliarder di AS, termasuk 14 dari 20 orang terkaya di dunia.Jeff Bezos kembali menjadi nomor 1 di dunia, diikuti oleh Bill Gates di nomor 2,” imbuh Forbes.

Baca Juga: Negara Ini Naikkan Pajak Capital Gains atas Orang Kaya dan Korporasi

Di sisi lain, ada sekitar 195 pendatang baru yang bergabung dalam barisan miliarder dunia. Pendatang baru terkaya adalah Colin Huang yang merupakan pendiri discount web retailer Pinduoduo. Selain itu, pemilik Spotify, Daniel Ek dan Martin Lorentzon juga masuk.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia tercatat memiliki 21 miliarder yang masuk dalam peringkat dunia ini. Dua bersaudara, R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama dan kedua di Indonesia.

R. Budi Hartono tercatat mempunyai kekayaan senilai US$18,6 miliar (sekitar Rp263 triliun) dan menempati peringkat 54 dunia. Peringkat tersebut naik dari tahun sebelumnya 75. Sementara itu, dengan kekayaan US$18,5 miliar, Michael Hartono menempati peringkat 56 dunia, naik dari sebelumnya 75.

Baca Juga: OJK Dukung Wacana Family Office, Siapkan Regulasi dan Infrastrukturnya

Berikut daftar 21 miliarder Indonesia yang masuk dalam daftar miliarder dunia 2019 versi Majalah Forbes.

Peringkat Indonesia Peringkat Dunia Nama Miliarder Kekayaan (US$ Miliar)
1 54 R. Budi Hartono 18,6
2 56 Michael Hartono 18,5
3 200 Sri Prakash Lohia 7,3
4 424 Tahir & family 4,5
5 568 Chairul Tanjung 3,7
6 617 Prajogo Pangestu 3,5
7 962 Low Tuck Kwong 2,4
8 1008 Mochtar Riady & family 2,3
9 1349 Theodore Rachmat & family 1,7
10 1349 Martua Sitorus 1,7
11 1349 Peter Sondakh 1,7
12 1425 Alexander Tedja 1,6
13 1605 Murdaya Poo 1,4
14 1605 Donald Sihombing 1,4
15 1717 Eddy Kusnadi Sariaatmadja 1,3
16 1717 Djoko Susanto 1,3
17 1717 Sukanto Tanoto 1,3
18 1941 Ciputra & family 1,1
19 1941 Harjo Sutanto 1,1
20 1941 Hary Tanoesoedibjo 1,1
21 2057 Soegiarto Adikoesoemo 1

Sumber: www.forbes.com

Baca Juga: Muncul Wacana Pajak Kekayaan Global di G-20, Menkeu AS Tak Setuju

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : miliarder, Forbes, orang kaya, pajak orang kaya

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 10 Oktober 2022 | 18:23 WIB
LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2022

Menggagas Alternatif dari Pengenaan Pajak Kekayaan

Jum'at, 07 Oktober 2022 | 10:09 WIB
LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2022

Mendesain Pajak Kekayaan dengan Skema 'Use It or Lose It'

Kamis, 06 Oktober 2022 | 13:15 WIB
LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2022

Kurangi Gap Si Kaya dan Si Miskin, Pajak Bisa Apa?

Jum'at, 30 September 2022 | 16:15 WIB
LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2022

Mengantisipasi Risiko Emigrasi Wajib Pajak Orang Kaya

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama