Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Konflik Iran-Israel, Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas

A+
A-
0
A+
A-
0
Konflik Iran-Israel, Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (foto: ekon.go.id)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah tengah mewaspadai situasi ketidakpastian geopolitik yang meningkat seiring dengan adanya ketegangan antara Iran dan Israel.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mengambil langkah antisipatif untuk merespons situasi tersebut. Menurutnya, perang Iran-Israel berpotensi meningkatkan berbagai harga komoditas.

"Langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan pasar atas potensi kenaikan harga komoditas, terutama minyak, akibat terganggunya pasokan, serta kenaikan harga emas sebagai aset safe haven dan rambatan ke sektor lainnya," katanya, dikutip pada Selasa (16/4/2024).

Baca Juga: DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Airlangga menuturkan konflik di Timur Tengah makin memanas seiring dengan serangan ratusan drone Iran ke Israel pada pekan lalu, sebagai bentuk balasan atas serangan Israel yang menghancurkan gedung Konsulat Iran di Damaskus.

Selain memicu ketegangan regional hingga ke tingkat global, eskalasi konflik kedua negara tersebut juga akan berdampak kepada ekonomi global serta akan meningkatkan risiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.

Dia pun bakal menyelenggarakan rapat terbatas dengan seluruh unsur kedeputian pada Kemenko Perekonomian dan dengan sejumlah duta besar untuk membahas situasi tersebut.

Baca Juga: Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Beberapa aspek yang dibahas antara lain terkait dengan respons dampak konflik di tingkat regional dan global, kinerja sektor perbankan dan pasar modal, pengendalian inflasi, serta rencana koordinasi bauran kebijakan fiskal dan moneter dengan otoritas terkait untuk strategi pengendalian nilai tukar dan pengelolaan defisit anggaran ke depan.

Airlangga menilai konflik Iran-Israel akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.

Dia juga meyakini perekonomian Indonesia secara fundamental relatif masih cukup kuat karena pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5% dengan inflasi yang terkendali.

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Hingga Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang cadangan devisa yang pada Maret 2024 tercatat masih kuat.

"Pastinya pemerintah tidak tinggal diam. Kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh," ujarnya.

Airlangga berharap pelaku pasar tetap tenang dan tidak mengambil langkah spekulatif. Pemerintah juga terus mencermati perkembangan global dan regional yang ada serta akan mengambil langkah-langkah yang kuat dan fokus dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

Baca Juga: Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Peningkatan konflik geopolitik Iran dan Israel pada akhir pekan lalu telah memberi dampak terhadap kondisi perekonomian global. Pada saat ini, harga minyak mentah global masih berfluktuasi.

Pada perdagangan Senin (15/4/2024), harga minyak mentah jenis Brent melemah 0,18% (dtd) ke level US$90,29 per barel, jauh lebih tinggi jika dibandingkan posisi 1 Januari 2024 senilai US$77,4 USD per barel.

Sementara itu, minyak mentah jenis WTI turun 0,28% ke level US$85,42 per barel, lebih tinggi dibandingkan posisi 1 Januari 2024 senilai US$71,65 USD per barel.

Baca Juga: e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Eskalasi konflik geopolitik juga telah membuat indeks dolar AS meningkat, yang menyebabkan melemahnya indikator finansial sejumlah negara terutama emerging market.

Mayoritas nilai tukar di kawasan Asia Pasifik bergerak melemah terhadap dolar AS pada kemarin, seperti baht Thailand dan won Korea terdepresiasi sebesar 0,24% (dtd), dan ringgit Malaysia sebesar 0,24% (dtd). (rig)

Baca Juga: Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : iran, israel, timur tengah, konflik, perang, ekonomi global, minyak, harga komoditas, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 09:56 WIB
PER-6/PJ/2024

DJP Terbitkan Perdirjen soal Penahapan Implementasi NIK sebagai NPWP

Senin, 01 Juli 2024 | 09:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP: Aplikasi e-Bupot 21/26 dan Unifikasi Masih Layani NPWP 15 Digit

Senin, 01 Juli 2024 | 09:00 WIB
APBN 2024

Akhir Mei 2024, Posisi Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 Triliun

Minggu, 30 Juni 2024 | 15:30 WIB
KEPATUHAN PAJAK

KPK Ingatkan Pelaku Usaha Pertambangan untuk Patuh Pajak

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 15:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Tarif 9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Dipungut Pemkab Cilacap

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan