Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Permohonan APA Bagi WP yang Terdampak Bencana, Perhatikan Hal Ini

A+
A-
5
A+
A-
5
Permohonan APA Bagi WP yang Terdampak Bencana, Perhatikan Hal Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Usulan penentuan harga transfer dalam permohonan advance pricing agreement (APA) tidak boleh mengakibatkan laba operasi wajib pajak menjadi lebih kecil dari laba operasi yang telah dilaporkan dalam SPT Tahunan pada 3 tahun pajak sebelumnya.

Namun, apabila usaha wajib pajak terdampak negatif oleh bencana nasional, tingkat laba dari usaha wajib pajak dapat disesuaikan. Penyesuaian tingkat laba dituangkan dalam proyeksi laporan keuangan periode APA.

"Dalam hal permohonan kesepakatan harga transfer diajukan oleh wajib pajak yang usahanya terdampak negatif bencana nasional yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, tingkat laba dalam proyeksi laporan keuangan ... merupakan tingkat laba hasil penyesuaian pada kondisi normal," bunyi Pasal 56 ayat (6) PMK 172/2023, dikutip Senin (15/1/2024).

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Adapun contoh bencana nasional yang mendapatkan penetapan pemerintah adalah Covid-19. Pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai bencana nasional lewat Keppres 12/2020.

Secara umum, permohonan APA dianggap tidak mengakibatkan laba operasi wajib pajak menjadi lebih kecil dari laba operasi 3 tahun terakhir bila tingkat laba yang lebih rendah dalam proyeksi laporan keuangan selama periode APA masih lebih besar atau setidaknya sama dengan tingkat laba yang paling rendah dalam SPT Tahunan 3 tahun pajak terakhir.

Adapun indikator tingkat laba yang digunakan adalah rasio laba sebelum pajak/penghasilan neto komersial dan peredaran usaha; atau rasio laba sebelum pajak/penghasilan neto komersial dan total biaya.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pajak yang Dapat Diterbitkan SKP Nihil atau Lebih Bayar

Untuk diketahui, selain tidak boleh mengakibatkan laba operasi wajib pajak menjadi lebih kecil, terdapat 4 syarat lain yang harus dipenuhi oleh wajib pajak sebelum mengajukan permohonan APA. Pertama, wajib pajak harus sudah menyampaikan SPT Tahunan selama 3 tahun pajak berturut-turut sebelum tahun pengajuan APA.

Kedua, wajib pajak harus sudah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan dan menyimpan TPDoc selama 3 tahun pajak berturut-turut sebelum tahun pajak diajukannya permohonan APA. Ketiga, wajib pajak tidak sedang dilakukan pemeriksaan bukper, penyidikan, penuntutan, persidangan, atau menjalani hukuman tindak pidana pajak.

Keempat, transaksi afiliasi yang diajukan permohonan APA adalah transaksi afiliasi yang sudah dilaporkan oleh wajib pajak dalam SPT Tahunan 3 tahun pajak terakhir.

Baca Juga: Harga CPO Menguat, Tarif Bea Keluarnya Naik Jadi US$33 per Ton

Bila seluruh syarat sudah terpenuhi, wajib pajak dapat menyampaikan permohonan APA secara langsung ataupun secara elektronik bila sistemnya sudah tersedia. Baca juga 'Ajukan APA? Wajib Pajak Penuhi Ketentuan Usulan Transfer Pricing Ini'.

Atas permohonan APA wajib pajak, DJP akan menerbitkan bukti penerimaan. Tanggal dalam bukti penerimaan merupakan tanggal penerimaan permohonan APA.

Untuk diketahui, APA adalah perjanjian tertulis antara dirjen pajak dan wajib pajak atau otoritas pajak mitra P3B dalam rangka menyepakati kriteria penentuan harga transfer dan/atau menentukan harga wajar atau laba wajar di muka.

Baca Juga: Harga CPO Turun Berefek ke Penerimaan Bea Keluar, Ini Penjelasan DJBC

Terdapat 3 jenis APA yang dikenal dalam PMK 172/2023 yakni APA unilateral, bilateral, dan multilateral. APA unilateral adalah kesepakatan antara dirjen pajak dan wajib pajak dalam negeri, sedangkan APA bilateral/multilateral adalah kesepakatan antara dirjen pajak dan 1 atau lebih otoritas pajak mitra P3B yang dilaksanakan berdasarkan permohonan wajib pajak dalam negeri.

Permohonan APA dapat diajukan berdasarkan inisiatif wajib pajak sendiri atau berdasarkan pemberitahuan tertulis dari dirjen pajak sehubungan dengan permohonan APA bilateral/multilateral yang diajukan SPLN kepada otoritas pajak mitra P3B. (sap)

Baca Juga: Penerimaan Pajak DJP Jakarta Barat Masih Mampu Tumbuh 5,35 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : transfer pricing, harga transfer, APA, PMK 172/2023, laba usaha, laporan keuangan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 18 Juni 2024 | 20:15 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, Ada Fitur bagi Wajib Pajak dengan Laporan Keuangan XBRL

Minggu, 16 Juni 2024 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Automatic Blocking System Bakal Diperluas ke Banyak Instansi

Kamis, 13 Juni 2024 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Ada Tax Holiday, BKF Sebut Indonesia Dapat Investasi Rp370 Triliun

Kamis, 13 Juni 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jelang Hari Raya Iduladha, Bapanas Jamin Harga Pangan Stabil

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PKP Lupa Passphrase Sertifikat Elektronik e-Faktur, Ini Solusinya

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Begini Ketentuannya