Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Sektor Penerima Insentif Pajak Bakal Dikurangi, Sebelumnya Berapa?

A+
A-
11
A+
A-
11
Sektor Penerima Insentif Pajak Bakal Dikurangi, Sebelumnya Berapa?

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah memutuskan akan memperpanjang periode pemberian beberapa insentif pajak yang ada dalam PMK 9/2021 hingga akhir 2021. Dalam ketentuan saat ini, insentif tersebut hanya berlaku sampai dengan akhir Juni 2021.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan jumlah sektor yang berhak mendapat insentif pengurangan 50% angsuran pajak penghasilan (PPh) Pasal 25, pembebasan PPh Pasal 22 impor, dan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) dipercepat akan dikurangi.

“Tidak untuk seluruh sektor seperti yang selama ini. Kami hanya akan memberikan untuk sektor-sektor yang memang masih membutuhkan dukungan. Ini kami akan melakukan [kajian] terus secara teliti, sektor-sektor mana yang masih membutuhkan,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Pemeriksaan WP Atas Data Konkret Tidak Bisa Diajukan Quality Assurance

Perpanjangan periode pemberian insentif bagi wajib pajak terdampak Covid-19 ini bukanlah yang pertama kali dilakukan pemerintah. Sejak awal pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, pemerintah memberikan beragam insentif pajak.

Dalam perkembangannya, jumlah sektor penerima insentif tersebut direvisi dengan memperhatikan sektor-sektor yang membutuhkan. Lantas, bagaimana perkembangan jumlah sektor yang mendapatkan insentif untuk wajib pajak terdampak pandemi Covid-19? Simak perkembangannya berikut ini.

PPh Pasal 21 DTP

Baca Juga: Fitur Daftar Bukti Pemotongan di DJP Online Masih Tahap Pengembangan

PPh Final UMKM DTP

  • PMK 23/2020 : Belum diberikan insentif
  • PMK 44/2020 : WP yang dikenakan PPh final berdasarkan pada PP 23/2018
  • PMK 86/2020 : WP yang dikenakan PPh final berdasarkan pada PP 23/2018
  • PMK 110/2020 : WP yang dikenakan PPh final berdasarkan pada PP 23/2018
  • PMK 9/2021 : WP yang dikenakan PPh final berdasarkan pada PP 23/2018

Pembebasan PPh Pasal 22 Impor

  • PMK 23/2020 : Sektor manufaktur tertentu (102 KLU) dan WP KITE
  • PMK 44/2020 : Sektor tertentu (431 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat
  • PMK 86/2020 : Sektor tertentu (721 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat
  • PMK 110/2020 : Sektor tertentu (721 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat
  • PMK 9/2021 : Sektor tertentu (730 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat

Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25

Baca Juga: Kanwil DJP Sumut Sita Serentak 22 Aset Milik WP senilai Rp673 Juta
  • PMK 23/2020 : Sektor manufaktur tertentu (102 KLU) dan WP KITE (pengurangan 30%)
  • PMK 44/2020 : Sektor tertentu (846 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat (pengurangan 30%)
  • PMK 86/2020 : Sektor tertentu (1.013 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat (pengurangan 30%)
  • PMK 110/2020 : Sektor tertentu (1.013 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat (pengurangan 50%)
  • PMK 9/2021 : Sektor tertentu (1.018 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat (pengurangan 50%)

Restitusi PPN Dipercepat

  • PMK 23/2020 : Sektor manufaktur tertentu (102 KLU) dan WP KITE
  • PMK 44/2020 : Sektor tertentu (431 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat
  • PMK 86/2020 : Sektor tertentu (716KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat
  • PMK 110/2020 : Sektor tertentu (716 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat
  • PMK 9/2021 : Sektor tertentu (725 KLU), WP KITE, dan WP Kawasan Berikat

PPh Final Jasa Konstruksi DTP

Selain insentif untuk wajib pajak terdampak Covid-19, pemerintah juga memberikan beragam insentif lain yang dapat dimanfaatkan. Insentif tersebut dapat diperoleh apabila wajib pajak memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam berbagai regulasi.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Guna mengetahui jenis insentif pajak yang dapat dimanfaatkan secara lebih mudah, Anda dapat mengakses kanal Insentif Pajak Anda yang ada pada Perpajakan DDTC. Kanal tersebut didesain untuk mempermudah masyarakat mengetahui jenis insentif yang berhak diperolehnya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : insentif pajak, PMK 9/2021, PMK 110/2020, PMK 86/2020, PMK 44/2020, PMK 23/2020, DJP

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Konsumen Minta Faktur Pajak dengan NPWP 16 Digit, Apakah Bisa?

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 14:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Fitur Daftar Bukti Pemotongan di DJP Online Masih Tahap Pengembangan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 14:30 WIB
KANWIL DJP SUMATERA UTARA II

Kanwil DJP Sumut Sita Serentak 22 Aset Milik WP senilai Rp673 Juta