Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Berikut Hasil Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-Asean

A+
A-
0
A+
A-
0
Berikut Hasil Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-Asean

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) memimpin pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN (AFMGM) ke-10 di Jakarta, Jumat (25/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan ada berbagai topik yang dibahas selama 10th ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM).

Sri Mulyani mengatakan pertemuan AFMGM ini mendiskusikan perkembangan agenda kerja sama keuangan serta kondisi ekonomi global maupun regional yang masih dinamis. Menurutnya, pertemuan juga menitikberatkan pada pentingnya memperkuat bauran kebijakan makroekonomi di Asean untuk memastikan stabilitas ekonomi kawasan.

"Pertemuan ini menekankan pentingnya kebijakan yang terkoordinasi dengan baik untuk mengatasi berbagai risiko yang ada," ujarnya, dikutip pada Sabtu (26/8/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Ajukan PMN Rp6,1 Triliun untuk 4 BUMN dan Bank Tanah

Sri Mulyani mengatakan ada 3 hal strategis yang menjadi tujuan AFMGM. Ketiganya, yakni mendorong pemulihan dan pembangunan kembali ekonomi pascapandemi, memajukan konektivitas di tengah ekonomi digital, serta mempromosikan pembiayaan keberlanjutan.

Dia menyebut pada pertemuan dibahas strategis menjaga momentum dan secara kolektif menavigasi tantangan yang masih terjadi. Tantangan tersebut di antaranya peningkatan tensi geopolitik, kenaikan tekanan utang dan keterbatasan ruang kebijakan, ketahanan pangan dan energi, ancaman kemajuan teknologi, serta risiko perubahan iklim.

Negara Asean pun berkomitmen meningkatkan kolaborasi dengan badan-badan sektoral lainnya untuk mengatasi tantangan global dan regional yang muncul melalui upaya bersama.

Baca Juga: Ada Banyak Fasilitas di IKN, Begini Strategi Pengawasan Pemanfaatannya

Sri Mulyani menyebut pertemuan ini juga menetapkan langkah untuk melanjutkan kerja sama dan kemajuan dalam lanskap kesehatan dan keuangan kawasan Asean. Sebagaimana dilaporkan oleh studi ADB, perlu ada memobilisasi modalitas pendanaan di kawasan untuk mengantisipasi pandemi berikutnya, termasuk melalui Asean Response Fund.

"Pesan dari kerja sama regional ini sangat penting terutama melihat kondisi dinamika dan tantangan global saat ini," ujarnya.

Sebagai upaya mendorong pertumbuhan secara keberlanjutan, dia menambahkan negara Asean turut mendiskusikan strategi meningkatkan pembiayaan infrastruktur kawasan dengan memposisikan ulang Asean Infrastructure Fund (AIF). Dalam hal ini, para menteri sepakat menyeleraskan pembiayaan AIF dengan Taksonomi Asean untuk Keuangan Berkelanjutan, memperkuat proses bisnis AIF, serta melakukan kajian untuk optimalisasi modal AIF yang ada. (sap)

Baca Juga: Harga CPO Turun Berefek ke Penerimaan Bea Keluar, Ini Penjelasan DJBC

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kerja sama pajak, perjanjian pajak, bea cukai, Sri Mulyani, AFMGM, Bank Indonesia

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 27 Juni 2024 | 12:03 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:35 WIB
PENERIMAAN PAJAK

PPh Badan Minus 35,7%, Profitabilitas Perusahaan Turun Signifikan

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Ada 2 Kawasan Berfasilitas, Investasi Asing Bakal Ramai Masuk ke Batam

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:25 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kontraksi Penerimaan Pajak Berlanjut Hingga Mei 2024, Begini Detailnya

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PKP Lupa Passphrase Sertifikat Elektronik e-Faktur, Ini Solusinya

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Begini Ketentuannya

Selasa, 02 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pindah KPP, WP Bisa Kirim Permohonan ke Kantor Pajak Lama atau Baru