Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

BMKG Ramal Puncak El Nino Terjadi pada Agustus-September 2023

A+
A-
1
A+
A-
1
BMKG Ramal Puncak El Nino Terjadi pada Agustus-September 2023

Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (25/6/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak El Nino akan terjadi pada Agustus hingga September 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan El Nino pada bulan depan diprediksi akan memiliki intensitas lemah hingga moderat. Walau demikian, El Nino tetap akan memengaruhi ketersediaan air dan berpotensi menimbulkan kekeringan.

"Tadi sudah dikoordinasikan antisipasinya, sudah dimulai sejak bulan Februari-April itu sudah berjalan, perlu diperkuat," kata Dwikorita, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Tak hanya menimbulkan kekeringan, Dwikorita mengatakan El Nino juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi basah. Artinya, terdapat daerah yang berpotensi mengalami banjir akibat El Nino.

"Indonesia ini dipengaruhi oleh 2 samudra dan juga topografinya yang bergunung-gunung di khatulistiwa, masih tetap ada kemungkinan satu wilayah mengalami kekeringan, tetangganya mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi. Artinya, bukan berarti seluruhnya serempak kering, ada di sela-sela itu yang juga mengalami bencana hidrometeorologi basah," ujar Dwikorita.

Dwikorita pun mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan dan memantau perkembangan cuaca dari BMKG.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

"Kami juga mengimbau selain terus menjaga lingkungan, mengatur tata kelola air, kemudian juga beradaptasi terhadap pola tanam, juga terus memonitor perkembangan informasi cuaca dan iklim yang sangat dinamis dari waktu ke waktu dari BMKG," ujar Dwikorita.

Untuk diketahui, El Nino adalah pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik dan mengurangi curah hujan di Indonesia.

Kementerian PPN/Bappenas sebelumnya mengungkapkan produksi padi Indonesia bisa turun hingga 5 juta ton akibat El Nino.

Baca Juga: Redam Inflasi, Negara Ini Perpanjang Insentif PPN 0 Persen

Adapun Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga beras dan produk-produk hortikultura berpotensi naik akibat El Nino.

"Kita sudah mencoba memasukkan [El Nino] ke dalam proyeksi inflasi kita. Beberapa negara sudah kena, di Indonesia itu akan mulai sekitar Juli dan paling besar di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sumatera, dan Sulawesi," ujar Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman pada bulan lalu.

Pemerintah pun memproyeksikan inflasi pada tahun ini akan mencapai 3,3% hingga 3,7%. Meski imported inflation mulai mereda, pemerintah masih mengantisipasi potensi kenaikan inflasi akibat perang antara Rusia dan Ukraina serta El Nino. (sap)

Baca Juga: Jelang Musim Kering, Pemerintah Mulai Pemasangan Pompa

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, kekeringan, El Nino, harga pangan, BMKG

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 April 2024 | 11:45 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Bulan Puasa, BPS Catat Inflasi Maret 2024 Sebesar 3,05 Persen

Sabtu, 30 Maret 2024 | 08:30 WIB
LEBARAN 2024

Bapanas Klaim Stok Pangan Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Lebaran

Selasa, 26 Maret 2024 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Biaya Buruh Tani Meningkat, Harga Beras Berpotensi Terdampak

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama