Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ada Bulan Puasa, BPS Catat Inflasi Maret 2024 Sebesar 3,05 Persen

A+
A-
0
A+
A-
0
Ada Bulan Puasa, BPS Catat Inflasi Maret 2024 Sebesar 3,05 Persen

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2024 secara tahunan sebesar 3,05%.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 2,75%. Menurutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada Maret 2024 yang bertepatan dengan bulan puasa.

"Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini antara lain adalah beras, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, dan bawang putih," katanya, Senin (1/4/2024).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Amalia mengatakan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar 7,43% dan memberikan andil sebesar 2,09% terhadap inflasi umum.

Berdasarkan komponennya, dia menjelaskan komponen inti relatif stabil pada Maret 2024 karena mengalami inflasi sebesar 1,77% dengan andil terhadap inflasi 1,14%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti di antaranya emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya kontrak rumah, dan biaya sewa rumah.

Kemudian, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,39%, dengan andil terbesar yaitu 0,27%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni sigaret kretek mesin (SKM), rokok kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM), dan tarif angkutan udara.

Baca Juga: BPS: Kemiskinan Turun Jadi 9,03 Persen dan Gini Ratio 0,379

Adapun mengenai komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 10,33% dengan andil 1,64%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni beras, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, bawang putih, dan tomat.

Dia menyebut seluruh provinsi di Indonesia tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi Papua Barat sebesar 4,78% dan inflasi terendah di Papua Barat Daya sebesar 1,42%.

Amalia menambahkan inflasi pada Maret 2024 secara bulanan sebesar 0,52%, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,37%. Dalam paparannya, dia juga turut menyampaikan tinjauan khusus perkembangan inflasi bulanan selama Ramadan.

Baca Juga: Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya, kecuali 2022, inflasi pada Ramadan tahun ini relatif lebih tinggi. Pada 2022, inflasi pada bulan Ramadan jauh lebih tinggi yakni mencapai 0,95%.

"Komoditas penyebab utama inflasi Maret didominasi pangan bergejolak telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabe rawit, dan bawang putih," ujarnya.

Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami deflasi pada Maret 2024 yaitu cabe merah, tomat, dan tarif angkutan udara. (sap)

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Inflasi Terjaga Rendah, Ekonomi RI Masih Stabil

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : inflasi, perekonomian nasional, BBM, harga pangan, BPS, komponen inflasi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 15 Mei 2024 | 12:01 WIB
KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan Surplus 3,56 Miliar Dolar AS pada April 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB
KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Senin, 06 Mei 2024 | 14:45 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Tingkat Pengangguran Turun ke 4,82%, Pekerja Informal Masih Dominan

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama