Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

A+
A-
2
A+
A-
2
Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

Ilustrasi. Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (3/5/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya pertumbuhan double digit pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) dan pengeluran konsumsi pemerintah (PK-P) pada kuartal I/2024.

Bertepatan dengan momentum pemilihan umum (pemilu), pertumbuhan komponen PK-LNPRT menempati posisi tertinggi pertama. Kemudian, diikuti pertumbuhan komponen PK-P. Selebihnya, komponen pengeluaran lain hanya tumbuh single digit.

“Pertumbuhan didukung oleh semua komponen pengeluaran. Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen PK-LNPRT sebesar 24,29%; diikuti komponen PK-P sebesar 19,90%,” tulis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (6/5/2024).

Baca Juga: Percepat Penurunan Kemiskinan, Pemerintah Jamin Pengendalian Inflasi

Sementara itu, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) tumbuh 4,91%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 3,79%, serta ekspor barang dan jasa tumbuh 0,50%. Impor barang dan jasa (pengurang PDB menurut pengeluaran) tumbuh 1,77%.

Jika dibandingkan performa tiap kuartal I dalam 10 tahun terakhir, mulai 2014, pertumbuhan PK-LNPRT serta PK-P tercatat paling tinggi. Namun, untuk pertumbuhan komponen PK-RT, PMTB, ekspor, dan impor pada kuartal I/2024 bukan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Secara berurutan, sejak 2014 hingga 2024, PK-LNPRT tiap kuartal I tumbuh 23,15%; -8,06%; 6,41%; 8,08%; 8,15%; 16,96%; -4,99%; -3,65%; 5,91%; 6,16%; dan 24,29%. Pada periode yang sama, PK-P tumbuh 6,06%; 2,92%; 3,43%; 2,68%; 2,73%; 5,26%; 3,87%; 2,59%; -6,6%; 3,31%; dan 19,9%.

Baca Juga: BPS: Kemiskinan Turun Jadi 9,03 Persen dan Gini Ratio 0,379


Konsumsi Rumah Tangga

Kendati komponen PK-LNPRT serta PK-P mencatatkan pertumbuhan tertinggi, distribusi atau porsinya terhadap PDB masih rendah, yakni 1,43% dan 6,25%. Porsi terbanyak masih disumbang dari PK-RT sebanyak 54,93%, PMTB sebanyak 29,31%, dan ekspor sebesar 21,37%.

“Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia yaitu sebesar 54,93%,” tulis BPS.

Baca Juga: Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Jika melihat data sejak 2014 hingga 2024, tiap kuartal I, distribusi PK-RT selalu lebih dari 50%. Secara berurutan adalah sebesar 56,4%; 57,12%; 57,85%; 56,95%; 56,77%; 56,85%; 58,12%; 56,88%; 53,71%; 52,89%; dan 54,93%.

Kendati demikian, pertumbuhan PK-RT pada kuartal I/2024 sebesar 4,91% cenderung lebih rendah dibandingkan pada tahun pemilu sebelumnya. Adapun pada kuartal I/2014 dan kuartal I/2019, pertumbuhan PK-RT tumbuh 5,23% dan 5,02%.


Baca Juga: Integrasi NIK-NPWP Berlaku 2 Hari Lagi, Pihak Lain Diberi Kelonggaran

Sebagai informasi kembali, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 sebesar 5,11%. Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.112,9 triliun. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, PDB, BPS, Badan Pusat Statistik

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 15 Mei 2024 | 12:01 WIB
KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan Surplus 3,56 Miliar Dolar AS pada April 2024

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Begini Analisis BKF Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga Akhir Tahun

Jum'at, 10 Mei 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Minta IMF Beri Asistensi untuk Kejar Peningkatan Tax Ratio

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 15:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Tarif 9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Dipungut Pemkab Cilacap

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan