Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal II/2023, Sri Mulyani Bilang Begini

A+
A-
0
A+
A-
0
Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal II/2023, Sri Mulyani Bilang Begini

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau pameran saat menghadiri LPDP Festival 2023 di Jakarta, Kamis (3/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 telah menunjukkan kinerja yang sangat keren karena tumbuh sebesar 5,17%.

Sri Mulyani mengungkapkan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5% secara konsisten dalam 7 kuartal berturut-turut. Menurutnya, hal itu menunjukkan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah pelemahan ekonomi global.

"Ini suatu pencapaian yang sangat baik, pada saat banyak negara lain justru mengalami perlemahan ekonomi. Lihat proyeksi ekonomi IMF untuk negara maju G-7 yang sangat rendah," katanya melalui Instagram @smindrawati, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 utamanya disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi mencapai 5,23%. Menurutnya, tingginya kinerja konsumsi ini menunjukkan keberhasilan pemerintah menurunkan inflasi untuk menjaga daya beli rakyat dan confidence konsumen.

Kemudian, ada pula efek bantuan sosial tambahan untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak mampu. Selain itu, konsumsi rumah tangga juga didukung kegiatan ketika Idulfitri serta pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 kepada aparatur negara.

Selanjutnya, terhadap investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB), juga tercatat menguat dengan pertumbuhan sebesar 4,63%. Pertumbuhan ini, menurut Sri Mulyani, didukung kebijakan struktural dan insentif pemerintah untuk mendorong investasi.

Baca Juga: Proses Restitusi Dioptimalkan, Begini Realisasinya Hingga Mei 2024

Sementara itu, belanja pemerintah mengalami lonjakan tinggi sebesar 10,62% sehingga turut mendorong kegiatan ekonomi. Meski demikian, kinerja ekspor terkontraksi 2,75% yang menggambarkan pelemahan ekonomi global, serta impor minus 3,08% karena terpengaruh jumlah hari kerja.

Secara spasial, menkeu menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia makin merata. Pertumbuhan ekonomi di Jawa mencapai 5,18%, Sumatera 4,90%, Kalimantan 5,56%, Sulawesi 6,64%, Bali-Nusa Tenggara 3,01%, serta Papua 6,35%. Pemerataan pertumbuhan ekonomi ini salah satunya karena pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah.

Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan berupaya menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Fokus kebijakan pun diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, menurunkan pengangguran, memberantas kemiskinan dan stunting, mengurangi kesenjangan, serta mendorong kesejahteraan yang adil dan merata.

Baca Juga: Sempurnakan Probis Pajak, Kemenkeu Siap Tindak Lanjuti Temuan BPK

"APBN #uangkita sehat bekerja keras melindungi rakyat, dan mendukung ekonomi yang tumbuh berkualitas, merata serta berkelanjutan," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian nasional, kinerja fiskal, PDB, inflasi, makroekonomi, Sri Mulyani

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:07 WIB
APBN KITA

Pendapatan Negara Masih Turun, Sri Mulyani: Kita Terus Waspadai

Selasa, 25 Juni 2024 | 10:00 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi: Stabilitas Politik Penting untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 25 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Automatic Adjustment Lanjut ke 2025, Program K/L Dijamin Tak Terganggu

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama