Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kata BI, Devisa Miliaran Dolar Bisa Hilang Akibat Wabah Virus Corona

A+
A-
1
A+
A-
1
Kata BI, Devisa Miliaran Dolar Bisa Hilang Akibat Wabah Virus Corona

Gubernur BI Perry Warjiyo. 

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) memperkirakan wabah virus Corona yang berasal dari China bisa menyebabkan Indonesia kehilangan devisa hingga miliaran dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kehilangan devisa itu berasal dari melemahnya tiga sektor akibat virus Corona, yakni pariwisata, perdagangan luar negeri, dan investasi asing langsung. Tekanan terbesar akan dialami sektor pariwisata, yang berpotensi kehilangan devisa hingga US$1,3 miliar.

"Itu dari assessment sementara kami, dengan skenario penutupan penerbangan dua bulan dan sekitar enam bulan terjadi penurunan wisatawan. Tentu saja akan berpengaruh pada penerimaan devisa dari pariwisata," katanya di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Baca Juga: Dorong Penempatan DHE SDA dengan Insentif Pajak, Begini Realisasinya

Di sepanjang tahun lalu, ada 2 juta kunjungan wisatawan China atau 12% dari total 16,11 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Menurut Perry, pariwisata Indonesia bisa benar-benar sepi dalam dua bulan sejak wabah virus Corona mulai terjadi.

Pada bulan ketiga hingga keenam, kondisi akan berangsur membaik setelah rute-rute penerbangan langsung dari China telah dibuka. Meski demikian, Perry menilai wisatawan China tak akan serta-merta ramai berdatangan ke Indonesia karena mereka memerlukan waktu untuk merasa aman dalam berwisata.

Selain itu, ada kecenderungan wisatawan asing non-China yang memilih menunda hingga virus Corona benar-benar hilang. BI memperkirakan sektor pariwisata akan pulih sepenuhnya pada bulan ketujuh sejak wabah virus Corona mulai terjadi.

Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan sebesar 6,25 Persen

Untuk perdagangan internasional, kebanyakan pabrik dan pelabuhan di China tutup sejak wabah virus Corona. Gangguan arus logistik terhadap ekspor diperkirakan menghilangkan devisa US$300 juta. Adapun pengaruh arus logistik terhadap kegiatan impor diproyeksi menghilangkan devisa hingga US$ 700 juta.

BI telah mengumpulkan berbagai keluhan gangguan impor dari kalangan pengusaha. Namun, kebanyakan dari mereka saat ini masih memiliki stok untuk tetap berproduksi.

Sementara pada investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI), Perry menilai para investor China akan menunda merealisasikan investasinya ke Indonesia. Potensi devisa yang hilang sekitar US$ 400 juta.

Baca Juga: Ada Efek Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Naik Jadi US$139 Miliar

Tekanan pada ketiga sektor itu pula yang menjadi penyebab BI menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5% hingga 5,4%, dari sebelumnya 5,1% sampai 5,5%.

"Ini assessment yang perlu terus di-update, karena uncertainty-nya masih tinggi," kata Perry. (kaw)

Baca Juga: Beri Banyak Insentif, Sri Mulyani Ajak Investor Masuk ke Sektor Wisata

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : cadangan devisa, Bank Indonesia, moneter, virus Corona, Corona, FDI, pariwisata

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 21 April 2024 | 15:00 WIB
SE-2/PJ/2024

DJP Terbitkan Juknis Pemotongan PPh atas Diskonto Surat Berharga BI

Jum'at, 05 April 2024 | 11:17 WIB
KINERJA MONETER

Imbas Pembayaran Utang, Cadangan Devisa Turun Jadi US$ 140,4 Miliar

Rabu, 03 April 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Inflasi Pangan Tembus 10,33 Persen, Begini Tanggapan BI dan BKF

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama