Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kebutuhan Domestik Tinggi, Tarif Bea Masuk Daging Babi Beku Dipangkas

A+
A-
0
A+
A-
0
Kebutuhan Domestik Tinggi, Tarif Bea Masuk Daging Babi Beku Dipangkas

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews – Pemerintah Vietnam memutuskan menurunkan tarif bea masuk daging babi beku dari Amerika Serikat (AS) per 1 Juli 2022 lantaran produksi daging babi dalam negeri yang menurun belakangan ini.

Dewan Produsen Babi Nasional (National Pork Producers Council/NPPC) AS menyebut tarif bea masuk daging babi beku dari AS ke Vietnam dipangkas menjadi 10% dari 15%. Keputusan tersebut akan berlaku efektif mulai 1 Juli 2022.

"Vietnam mengonsumsi banyak daging babi, tetapi peternak saat ini tengah menghadapi flu babi Afrika sehingga produksi daging babi domestik menurun signifikan dan meningkatkan ketergantungan pada impor," kata Presiden NPPC Jen Sorenson seperti dilansir Ocj, Senin (27/12/2021).

Baca Juga: Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Tarif tersebut masih lebih tinggi ketimbang negara mitra dengan Vietnam, seperti Uni Eropa, Rusia, dan negara-negara yang tergabung dalam The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) yang rata-rata sebesar 7,5%.

Namun demikian, penurunan tarif tersebut tetap memberikan keuntungan bagi pelaku usaha AS. Hal ini dikarenakan volume daging babi yang diekspor dari AS ke Vietnam terbilang tinggi. Tahun lalu, industri daging AS mengekspor 25.000 ton daging babi beku ke Vietnam.

Jumlah daging babi AS tersebut memenuhi 4% hingga 5% dari kebutuhan masyarakat. Sebagian besar impor daging babi beku dari Vietnam berasal dari Rusia yang mencapai 136.000 ton atau senilai $313 juta yang setara dengan Rp4,44 triliun.

Baca Juga: Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Saat ini, kebutuhan daging babi di Vietnam terus mengalami lonjakan seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Rata-rata konsumsi daging babi di Vietnam mencapai 26 kg per kapita dan diperkirakan naik menjadi 32,72 kg per kapita pada 2029.

Sekalipun memiliki tingkat konsumsi daging babi yang tinggi, Vietnam tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itu, hampir 90% kebutuhan daging babi Vietnam harus diimpor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (rizki/rig)

Baca Juga: Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : vietnam, tarif pajak impor, daging babi beku, amerika serikat, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 04 Juli 2024 | 21:02 WIB
TIPS PAJAK

Cara Cari Kurs Pajak Saat Ini dan Trennya Lewat DDTCNews

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:30 WIB
KPP PRATAMA BLITAR

Hayo, DJP Ingatkan Lagi Tiga Kewajiban yang Perlu Dijalankan WP PKP

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Cabang Tak Kunjung Dapat NITKU, WP Pusat Perlu Mutakhirkan Data

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ini Fungsi 7 Layanan Pajak yang Sudah Berbasis NIK dan NPWP 16 Digit

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama