Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Neraca Perdagangan Surplus US$ 2,41 Miliar pada November 2023

A+
A-
0
A+
A-
0
Neraca Perdagangan Surplus US$ 2,41 Miliar pada November 2023

Ilustrasi. Seorang pekerja berada di atas peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (10/11/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja neraca perdagangan pada November 2023 mencatatkan surplus senilai US$2,41 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut kinerja neraca perdagangan tersebut melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020 atau 43 bulan berturut-turut. Adapun nilai ekspor mencapai US$22,0 miliar dan impor US$19,59 miliar.

"Surplus November 2023 ini menurun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu," katanya, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Pudji menuturkan surplus neraca perdagangan utamanya berasal dari sektor nonmigas US$4,62 miliar tetapi tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,21 miliar.

Dia menjelaskan nilai ekspor senilai US$22,0 miliar ini turun 8,56% dibandingkan dengan periode yang sama 2022. Khusus ekspor nonmigas, nilainya US$20,72 miliar atau turun 9,76% dibandingkan dengan ekspor nonmigas November 2022.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari hingga November 2023 mencapai US$236,41 miliar, turun 11,83% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Khusus ekspor nonmigas, nilainya mencapai US$221,96 miliar atau turun 12,47%.

Baca Juga: Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Secara bulanan, penurunan terbesar ekspor nonmigas pada November 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja sebesar 6,82%. Adapun peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 6,56%.

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari hingga November 2023 turun 9,70%. Kondisi serupa juga terjadi pada ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang turun 10,55% dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 21,47%.

Ekspor nonmigas pada November 2023 yang terbesar terjadi ke China senilai US$5,41 miliar, disusul India US$2,01 miliar dan Amerika Serikat US$1,94 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,16%.

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Di sisi lain, Pudji memaparkan nilai impor yang senilai US$19,59 miliar mengalami kenaikan 3,29% ketimbang periode yang sama 2022. Impor migas tercatat US$3,49 miliar, naik 24,41% dan impor nonmigas US$16,10 miliar atau turun 0,37%.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari hingga November 2023 yakni China US$56,74 miliar atau 33,31%, diikuti Jepang US$15,20 miliar atau 8,92%, serta Thailand US$9,36 miliar 5,5%.

Berdasarkan golongan penggunaan barang, nilai impor barang modal periode Januari - November 2023 meningkat 9,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, barang konsumsi naik 8,16%.

Baca Juga: Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Namun, pada impor bahan baku/penolong, mengalami penurunan sebesar 11,67%. "Ini utamanya didorong oleh penurunan impor komoditas bahan bakar mineral, besi dan baja, dan plastik dan barang dari plastik," ujar Pudji. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kinerja perdagangan, neraca perdagangan, makroekonomi, BPS, ekspor-impor, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 17:30 WIB
AMERIKA SERIKAT

Kanada Berlakukan Pajak Digital, AS Siapkan Retaliasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 17:00 WIB
UU BEA METERAI

Awas! Penjual hingga Pengguna Meterai Bekas Bisa Dijatuhi Sanksi

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama