Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Bangun 40 Kota Setara Jakarta, AMIN Jamin IKN Tak Jadi Proyek Mangkrak

A+
A-
0
A+
A-
0
Bangun 40 Kota Setara Jakarta, AMIN Jamin IKN Tak Jadi Proyek Mangkrak

Simpatisan capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengikuti kampanye akbar di Lapangan Prawatasari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/2/2024). ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menyatakan bakal mengevaluasi proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Co-captain Timnas AMIN Thomas Lembong mengatakan Anies-Muhaimin berencana mengerem proyek pembangunan IKN yang sudah berjalan selama 3 tahun terakhir. Meski direm, IKN tidak akan menjadi proyek mangkrak.

"Tidak ada keinginan untuk menciptakan sebuah proyek mangkrak. Kita tetap patuh pada UU IKN," katanya dalam wawancara bersama DDTCNews, dikutip pada Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga: Pembentukan BPN Harus Didasarkan pada Kepentingan Publik

Thomas mengatakan Anies-Muhaimin menyadari penghentian proyek IKN secara serampangan dapat berdampak pada reputasi Indonesia di mata investor. Oleh karena itu, tindak lanjut kebijakan atas proyek tersebut juga harus didasarkan pada evaluasi yang dilaksanakan.

Ketimbang membangun IKN, lanjutnya, Anies-Muhaimin justru berencana membangun 40 kota setara Jakarta. Pembangunan 40 kota setara Jakarta ini sejalan dengan upaya menghilangkan ketimpangan antara di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.

Dia menilai anggaran sebesar Rp460 triliun tidak boleh hanya digunakan untuk mengembangkan 1 titik wilayah IKN. Dengan anggaran yang sama, pemerintah dapat mengembangkan puluhan kota yang sudah ada agar setara dengan Jakarta.

Baca Juga: Badan Penerimaan Negara, Bukan Hanya Soal Pisah dari Kemenkeu

"Daripada menggunakan ratusan triliun untuk 1 titik di Kalimantan Timur saja, kita lebih memilih menggunakannya untuk puluhan kota di semenanjung Indonesia," ujarnya.

Thomas menambahkan wacana pembangunan 40 kota setara Jakarta didasarkan dari sebuah studi yang dilaksanakan World Bank pada 2015. Berangkat dari studi ini, Anies-Muhaimin pun ingin membagi kota-kota di Indonesia menjadi kota primer, sekunder, dan tersier.

Merujuk studi World Bank, Thomas menjelaskan dana yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar di 14 kota besar di Indonesia sekitar Rp170 triliun. Dengan mempertimbangkan situasi ekonomi saat ini, anggaran tersebut diperkirakan bakal naik menjadi Rp270 triliun, masih lebih kecil ketimbang Rp460 triliun.

Baca Juga: Munculnya DJP ‘Plus’ di Tengah Agenda Pembentukan BPN

Dia meyakini manfaat dari pembangunan 40 kota setara Jakarta bakal lebih besar dari IKN. Apabila populasi IKN diperkirakan sebanyak 2 juta pada 2045, populasi di 14 kota tersebut sudah sekitar 18,5 juta jiwa.

"Bagi kami kalau tujuannya pemerataan, lebih masuk akal kalau mengembangkan puluhan kota, di seluruh Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua," imbuhnya.

Transkrip lengkap wawancara dengan Tom Lembong bisa disimak melalui artikel berikut ini, Kami Ingin Terapkan Paradigma Pajak yang Rasional dan Adil. (sap)

Baca Juga: APBN Transisi, Tim Prabowo-Gibran Mengaku Tetap Utamakan Kehati-Hatian

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemilu 2024, pemilu, pilpres, capres, cawapres, kampanye, Anies Baswedan, Cak Imin

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 18 April 2024 | 11:07 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Program Presiden Terpilih Bakal Diintegrasikan Lewat RKP 2025

Minggu, 07 April 2024 | 12:30 WIB
PEMILU 2024

Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Beri Penjelasan Soal Anggaran Bansos

Sabtu, 06 April 2024 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani: APBN 2025 Beri Ruang untuk Program Pemerintah Berikutnya

Jum'at, 05 April 2024 | 18:34 WIB
ANGGARAN NEGARA

Sri Mulyani Sebut Bantuan Pangan Bukan Bagian dari Perlinsos

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama