Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Cara Ajukan Permohonan Diskon Pokok PBB di DKI hingga 100 Persen

A+
A-
4
A+
A-
4
Cara Ajukan Permohonan Diskon Pokok PBB di DKI hingga 100 Persen

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pemprov DKI Jakarta dapat memberikan pengurangan pokok pajak bumi dan bangunan (PBB) hingga 100% berdasarkan permohonan dari wajib pajak.

Merujuk pada Pasal 7 ayat (2) Peraturan Gubernur (Pergub) 16/2024, pengurangan pokok hingga 100% dapat diberikan kepada wajib pajak orang pribadi yang dikecualikan dari insentif pembebasan PBB; wajib pajak orang pribadi berpenghasilan rendah; wajib pajak badan yang merugi atau mengalami penurunan aktiva bersih pada tahun sebelumnya; atau wajib pajak yang objek pajaknya terdampak bencana, kebakaran, huru-hara, ataupun kerusuhan.

"Pengurangan pokok ... dapat diberikan untuk tahun pajak berjalan dan/atau tahun pajak yang memiliki tunggakan untuk paling lama tahun pajak 2020," bunyi Pasal 7 ayat (3) Pergub 16/2024, dikutip pada Minggu (9/6/2024).

Baca Juga: Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Dalam mengajukan permohonan pengurangan pokok PBB tersebut, wajib pajak juga harus memenuhi 3 kriteria. Pertama, wajib pajak belum melakukan pembayaran atas SPPT yang dimohonkan pengurangan pokok.

Kedua, wajib pajak tidak mengajukan keringanan pokok, pembebasan pokok, ataupun pembayaran pokok secara angsuran atas SPPT yang dimohonkan pengurangan. Ketiga, wajib pajak tidak mengajukan keberatan atas SPPT yang dimohonkan pengurangan pokok.

Permohonan pengurangan pokok bisa diajukan oleh wajib pajak yang berhak tanpa mempersyaratkan bebas tunggakan pajak daerah.

Baca Juga: Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Permohonan pengurangan perlu disampaikan secara elektronik melalui pajakonline.jakarta.go.id oleh wajib pajak yang namanya tercantum dalam SPPT.

Untuk wajib pajak badan permohonan harus diajukan oleh pengurus yang namanya tercantum dalam akta. Bila permohonan diajukan oleh bukan wajib pajak, permohonan harus dilampiri surat kuasa.

Bagi wajib pajak orang pribadi, permohonan harus dilampiri KTP pemohon. Bagi wajib pajak badan, permohonan harus dilampiri NPWP badan, KTP pengurus, dan akta. Bila permohonan pengurangan pokok PBB dikuasakan, permohonan harus dilampiri KTP penerima kuasa.

Baca Juga: Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Jika pengurangan pokok PBB diajukan oleh wajib pajak orang pribadi berpenghasilan rendah, permohonan harus dilampiri surat pernyataan dari wajib pajak yang menyatakan wajib memiliki penghasilan rendah serta tagihan listrik, air, telepon, atau dokumen yang sejenis.

Dalam hal pengurangan pokok PBB diajukan oleh wajib pajak badan yang merugi atau aktivanya menurun, permohonan juga perlu dilampiri laporan keuangan dalam SPT PPh tahun sebelumnya.

Bila pengurangan pokok PBB diajukan oleh wajib pajak yang objek pajaknya terdampak bencana, kebakaran, huru-hara, ataupun kerusuhan, permohonan perlu dilampiri surat pernyataan dari wajib pajak sekaligus surat keterangan dari instansi terkait guna membuktikan objek pajak benar-benar terdampak bencana, kebakaran, huru-hara, ataupun kerusuhan.

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Permohonan pengurangan pokok PBB akan ditindaklanjuti dengan penelitian formal dan material. Bila diperlukan, penelitian material dapat dilanjutkan dengan penelitian lapangan.

Setelah dokumen diunggah, keputusan atas permohonan pengurangan pokok PBB harus sudah terbit dalam waktu 6 bulan. Keputusan atas permohonan pengurangan pokok PBB dapat berupa mengabulkan seluruhnya, mengabulkan sebagian, atau menolak.

Jika dalam jangka waktu 6 bulan terlampaui ternyata keputusan masih belum diterbitkan, permohonan pengurangan pokok PBB dianggap dikabulkan seluruhnya. (rig)

Baca Juga: Hitung Pajak Minimarket, WP Diedukasi soal Pembukuan atau Pencatatan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pergub dki 16/2024, insentif pajak, diskon pajak, pbb-p2, pbb, pajak, pajak daerah

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 02 Juli 2024 | 14:51 WIB
PER-6/PJ/2024

Contoh Format Penyesuaian Keputusan, Formulir, dan Dokumen Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 14:30 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Pengajuan Fasilitas Perpajakan IKN Butuh Lebih Sedikit Dokumen Syarat

Selasa, 02 Juli 2024 | 14:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pihak-Pihak yang Wajib Memberikan Data dan Informasi Perpajakan

Selasa, 02 Juli 2024 | 13:30 WIB
PER-6/PJ/2024

Masih Ada Waktu! Pemberi Kerja Perlu Cek Pemadanan NIK-NPWP Karyawan

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:32 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra