Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ide Capres Soal Industri Ponsel: Penugasan BUMN hingga Insentif Pajak

A+
A-
0
A+
A-
0
Ide Capres Soal Industri Ponsel: Penugasan BUMN hingga Insentif Pajak

Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), serta Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto usai debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

JAKARTA, DDTCNews - Pengembangan teknologi dan informasi menjadi salah satu subtema yang dibahas dalam debat kelima capres-cawapres 2024, Minggu (4/2/2024).

Pada debat tersebut, moderator Andromeda Mercury membacakan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam menciptakan kedaulatan teknologi informasi Indonesia. Pasalnya, impor ponsel pada 2023 tercatat mencapai Rp30 triliun, sedangkan investasi untuk membangun pabrik ponsel hanya sekitar Rp500 miliar.

"Apa langkah strategis paslon membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia?" katanya saat membacakan pertanyaan kepada capres Anies Baswedan, dikutip pada Senin (5/1/2024).

Baca Juga: Jokowi: Stabilitas Politik Penting untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Mendapat pertanyaan tersebut, Anies menyebut Indonesia tidak boleh tertinggal di tengah kemajuan sistem telekomunikasi dan teknologi informasi yang berkembang pesat. Untuk mencapainya, dia pun menawarkan 2 gagasan.

Pertama, peningkatan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi dengan cara berpasangan (pairing) dan mendatangkan pakar agar dapat melakukan alih teknologi bersama-sama. Kedua, memprioritaskan investasi yang masuk dalam bentuk padat karya yang didukung dengan perbaikan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.

Strategi kedua ini juga akan menciptakan banyak lowongan kerja untuk masyarakat lokal.

Baca Juga: Detail Teknis Program MBG Bakal Difinalkan seusai APBN 2025 Disusun

Secara umum, dia memandang penciptaan kedaulatan teknologi informasi juga perlu memperhatikan 3 aspek fundamental yaitu akses, kecepatan, dan keamanan.

"Hal yang tidak kalah penting terkait dengan pembangunan ini adalah perlindungan atas hak intelektual, yang nanti akan terkait dengan industri manufaktur yang terkait di sini," ujarnya.

Menanggapi jawaban Anies, capres Prabowo Subianto menyatakan memiliki rencana solutif. Apabila kebutuhan investasi pabrik ponsel hanya Rp500 miliar, artinya perlu kehendak politik dari negara untuk segera membangun pabrik tersebut.

Baca Juga: Tim Prabowo Sebut Tak Mungkin Naikkan Rasio Utang Jadi 50% PDB

Kemudian, persoalan teknologi juga selalu berurusan dengan sumber daya manusia sehingga negara perlu memberikan banyak beasiswa untuk mendidik generasi mudah di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika.

"Ini sangat mutlak, baru kita bisa bersaing. Kalau kita tidak punya awaknya, bagaimana? Jadi program kami memberi beasiswa. Tadi saya sudah katakan 10.000 [beasiswa] kedokteran, 10.000 di bidang sains, teknologi, engineering, dan mathematics," katanya.

Adapun capres Ganjar Pranowo, menjelaskan Indonesia sebetulnya telah memiliki industri swasta untuk gawai yang lokasinya di Semarang, Jawa Tengah. Pabrik tersebut mampu menghasilkan produk gawai yang murah, tetapi belum masuk dalam sistem pengadaan barang pemerintah e-Katalog.

Baca Juga: Prabowo Ingin Tingkatkan Tax Ratio, Sri Mulyani Siapkan Rekomendasi

Kemudian, negara dapat memberikan penugasan kepada BUMN PT Len Industri (Persero) untuk memproduksi ponsel dengan harga terjangkau. Terakhir, pemerintah dapat mendorong kolaborasi antara industri dalam negeri dengan produsen gawai di dunia untuk membangun pabrik di Indonesia.

"Di India pernah dilakukan. Sehingga apa? Transformasi pengetahuannya, teknologinya, semua akan bisa dilakukan dan kita akan mendapatkan nilai tambah. Gain kita akan ditambahkan di situ," ujarnya.

Merespons tanggapan dari 2 capres lainnya, Anies pun menilai pendekatannya kolaboratif dapat menjadi solusi menciptakan kedaulatan teknologi informasi. Menurutnya, negara perlu menjalankan perannya sebagai regulator dan memberikan ekosistem yang sehat bagi industri teknologi informasi.

Baca Juga: Soal Wacana PPN 12% Tahun Depan, Tim Prabowo akan Bahas secara Khusus

Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan peran tersebut juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan pelaku industri, baik BUMN maupun sektor swasta.

"Tanya apa yang dibutuhkan dari negara? Yang dibutuhkan apakah perizinan? Apakah dana? Apakah keleluasaan pajak? Semua yang menjadi kebutuhan diberikan tapi pelakunya tetap swasta ataupun BUMN," katanya. (sap)

Baca Juga: Dana Rp71 Triliun Disiapkan untuk Program Makan Siang Gratis pada 2025

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemilu 2024, pemilu, pilpres, capres, cawapres, debat, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 28 Mei 2024 | 19:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Selepas Bertemu Jokowi, Sekjen OECD Langsung Temui Prabowo

Senin, 20 Mei 2024 | 14:35 WIB
WORLD WATER FORUM 2024

Jokowi Mulai Mengenalkan Prabowo Subianto di Forum Internasional

Rabu, 15 Mei 2024 | 10:30 WIB
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DPR: Pemerintah yang Baru Perlu Diberi Keleluasaan Susun APBN 2025

Selasa, 14 Mei 2024 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Makan Siang Gratis Masih Dikaji, Disesuaikan dengan Bujet yang Ada

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?