Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ingin Jadi Negara Maju, Indonesia Bersiap Jadi Anggota OECD

A+
A-
0
A+
A-
0
Ingin Jadi Negara Maju, Indonesia Bersiap Jadi Anggota OECD

OECD.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini Indonesia tengah bersiap menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Airlangga mengatakan bila resmi diterima oleh OECD, Indonesia akan menjadi negara ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan yang menjadi anggota OECD.

"Keanggotaan OECD ini akan mendorong Indonesia melaksanakan program dengan standar-standar negara maju. Oleh karena kita berada dalam proses menjadi negara maju, keanggotaan OECD menjadi penting," ujar Airlangga, dikutip Jumat (21/7/2023).

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Airlangga mengatakan peran OECD diperlukan untuk mendukung upaya Indonesia lepas dari middle income trap sebelum 2045 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang saat ini sedang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Menurut Airlangga, Indonesia tidak akan langsung menjadi anggota OECD pada tahun ini. Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, proses untuk menjadi anggota OECD membutuhkan waktu sekitar 3 tahun hingga 4 tahun.

"Dari sekjen OECD sudah mengatakan Indonesia pantas [menjadi anggota OECD] karena selama ini telah menjadi key partner. Kemudian keberhasilan Indonesia memimpin G-20 sangat mereka hormati, apalagi saat ini Indonesia juga memimpin KTT Asean. Dengan demikian, leadership Indonesia di Asia sudah sangat diketahui," ujar Airlangga.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Untuk diketahui, pemerintah melalui RPJPN 2025-2045 menargetkan Indonesia keluar dari middle income trap sebelum 2045. Untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi (high income country), perekonomian Indonesia harus tumbuh rata-rata sebesar 6% hingga 7% untuk 20 tahun ke depan.

Guna mencapai angka pertumbuhan tersebut, produktivitas Indonesia masih perlu ditingkatkan. Saat ini, produktivitas Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini tercermin dari rendahnya total factor productivity Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain.

Pada 2045, PDB Indonesia ditargetkan mencapai US$9,8 triliun dengan GNI per kapita senilai US$30.300. Adapun rata-rata pertumbuhan investasi ditargetkan mencapai 6,8% dengan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB mencapai 28%. (sap)

Baca Juga: Oman Bakal Jadi Negara Teluk Pertama yang Pungut PPh Orang Pribadi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, anggota OECD, OECD, G-20, pajak minimum global

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama