Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ini Realisasi Diskon Angsuran PPh Pasal 25 dan Insentif Pajak Lainnya

A+
A-
4
A+
A-
4
Ini Realisasi Diskon Angsuran PPh Pasal 25 dan Insentif Pajak Lainnya

Staf Ahli Menkeu Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mencatat realisasi pemanfaatan insentif pajak pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sepanjang semester I/2021 telah mencapai Rp45,09 triliun atau 71,76% dari pagu yang telah dinaikkan menjadi Rp62,83 triliun.

Staf Ahli Menkeu Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal mengatakan insentif pajak tersebut telah dimanfaatkan lebih dari 300.000 wajib pajak. Menurutnya, pemerintah telah menggunakan instrumen pajak untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

"Secara umum pemanfaatannya sudah cukup baik," katanya dalam sebuah webinar, dikutip pada Kamis (8/7/2021).

Baca Juga: Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Yon mengatakan berbagai insentif yang diberikan pemerintah meliputi pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), PPh final UMKM DTP, pembebasan PPh Pasal 22 impor, pembebasan bea masuk, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, serta restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) dipercepat.

Selain itu, ada insentif untuk mendorong konsumsi kelas menengah, yakni pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) DTP untuk kendaraan bermotor (mobil) dan PPN DTP untuk rumah.

Dia memerinci pemanfaatan insentif PPh Pasal 21 DTP senilai Rp1,63 triliun oleh 90.858 pemberi kerja. Kemudian, pemanfaatan insentif pembebasan PPh Pasal 22 impor senilai Rp13,03 triliun oleh 15.989 wajib pajak.

Baca Juga: Pemeriksaan WP Atas Data Konkret Tidak Bisa Diajukan Quality Assurance

Selanjutnya, pemanfaatan insentif pengurangan angsuran PPh Pasal 25 mencapai Rp19,31 triliun oleh 69.654 wajib pajak. Pemanfaatan insentif pengembalian pendahuluan PPN senilai Rp2,79 triliun oleh 1.564 wajib pajak.

Yon menyebut pemanfaatan insentif penurunan tarif PPh badan tercatat senilai Rp6,84 triliun oleh semua wajib pajak. Adapun pemanfaatan insentif PPh final DTP senilai Rp380 miliar oleh 129.215 wajib pajak UMKM.

Dari sisi konsumsi, pemanfaatan insentif PPN rumah DTP tercatat senilai Rp160 miliar oleh 4.690 pembeli rumah dari 709 penjual. Adapun pemanfaatan insentif PPnBM DTP tercatat senilai Rp930 miliar oleh 5 penjual atau pabrikan mobil.

Baca Juga: Fitur Daftar Bukti Pemotongan di DJP Online Masih Tahap Pengembangan

Menurut Yon, pemerintah akan terus mengamati pemanfaatan insentif pajak tersebut. Dia berharap pemberian berbagai insentif tersebut mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Simak pula ‘PMK Perpanjangan Waktu Insentif Pajak Segera Terbit’.

"PR [pekerjaan rumah] DJP atau pajak tidak lagi semata-mata mendukung penerimaan saja tapi juga dituntut untuk memainkan peranan mendorong ekonomi," ujarnya. (kaw)

Baca Juga: Kanwil DJP Sumut Sita Serentak 22 Aset Milik WP senilai Rp673 Juta

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : insentif, insentif pajak, angsuran PPh Pasal 25, Ditjen Pajak, DJP , Yon Arsal

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

muhammad arul prasetio

Kamis, 15 Juli 2021 | 18:30 WIB
semoga dengan tingginya realisasi pemanfaat insetif pajak, dapat segera membantu memulihkan perekonomian indonesia.
1

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:38 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Dirjen Pajak Tegaskan Coretax Tidak Hanya Digunakan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:05 WIB
PER-6/PJ/2024

Hingga Akhir 2024, NPWP 16 Digit dan NPWP 15 Digit Jalan Bersamaan

Rabu, 03 Juli 2024 | 16:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Konsumen Minta Faktur Pajak dengan NPWP 16 Digit, Apakah Bisa?

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama