Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Presiden Jokowi: Pendapatan Per Kapita Kita Tembus US$23 Ribu Kalau..

A+
A-
0
A+
A-
0
Presiden Jokowi: Pendapatan Per Kapita Kita Tembus US$23 Ribu Kalau..

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri berfoto bersama 22 peneliti muda Indonesia di Korsel, di Lotte Hotel, Busan, Senin (25/11). (Foto: Setkab)

BUSAN, DDTCNews—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keyakinannya terhadap kalkulasi Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan McKenzie, bahwa Indonesia akan masuk ke 4 besar dunia ekonomi terkuat di dunia.

“Saya meyakini itu akan mencapai titik itu. Perkiraan income per kapita kita US$23 ribu sampai US$29 ribu per tahun. Kalau sekarang upah minimum kita baru Rp2 juta-Rp3 juta. Nantinya Rp23 juta per bulan,” kata Presiden saat bertemu peneliti Indonesia di Korea Selatan, di Busan, Senin (25/11).

Menurut Presiden Jokowi, lompatan yang sangat besar itu akan terjadi apabila langkah-langkah besar dan pekerjaan-pekerjaan besar menuju pencapaian tersebut dapat dilalui dengan tahapan-tahapan yang benar tanpa ada gangguan turbulensi politik.

Baca Juga: Jokowi Bentuk Satgas Untuk Berantas Judi Online, Begini Perinciannya

“Jangan sampai stabilitas politik, stabilitas keamanan itu ada seperti ini terus. Seolah-olah perhitungan itu tidak akan meleset karena yang menghitung bukan saya pribadi dan tentu saja tantangan-tantangan kita besar sekali,” terang Presiden.

Ia menyebutkan, Indonesia masih bisa bertahan dari gejolak ekonomi global saat ini. Pertumbuhan ekonominya masih bertahan di atas 5%. Kalau angka itu terus bisa dipertahankan, Presiden meyakini, negara lain bisa melirik Indonesia, mengalkulasi Indonesia dan akhirnya timbul kepercayaan.

“Itulah yang kita tunggu-tunggu sebetulnya sehingga harus mudah mengalir, foreign direct investment juga terus itulah nanti kita harapkan bisa mempercepat, bisa maju lebih depan lagi, kita bisa ke 4 besar ekonomi dunia,” tutur Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta Energi Hijau di IKN Dioptimalkan, Ada Insentif Pajaknya

Presiden meyakini para peneliti Indonesia di Korsel akan menjadi contoh kepemimpinan, dan tidak hanya di bidang riset. Mungkin nanti, seperti dilansir laman setkab.go.id, akan muncul industri yang sekarang belum bisa ditebak, tetapi muncul dari periset-periset Indonesia sekarang ini.

“Kita tahu sekarang kita sudah masuk misalnya dalam bidang energi ke B20, sebentar lagi masuk B30. Ini betul-betul sangat mengurangi, sangat mengurangi impor minyak dan ketergantungan kita pada impor, selama di dalam negeri bisa kita gunakan dengan baik,” tutur Presiden.

Ia menambahkan kalau Indonesia sudah bisa melakukan gasifikasi, LPG bisa masuk dari bahan-bahan pembuat kain, kemudian batu bara bisa untuk petrochemical, lalu nikel untuk baterai lithium, Indonesia akan siap berinovasi misalnya dengan membangun mobil listrik. (Bsi)

Baca Juga: Anggaran Besar tapi Target Stunting Sulit Tercapai, Ini Kata Bappenas

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : presiden jokowi, defisit transaksi berjalan, kebijakan ekonomi, korsel

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 18 Februari 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Siapkan Insentif Pajak, Jokowi Harap Penjualan Mobil Listrik Tumbuh

Jum'at, 16 Februari 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Beras Tinggi, Presiden Jokowi Klaim Stok Masih Aman

Jum'at, 02 Februari 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Guyur Banyak Bansos, Jokowi Klaim Tak Ada Motif Politik

Minggu, 31 Desember 2023 | 10:30 WIB
PEMILU 2024

Ditagih Soal Tukin Pegawai KPU, Presiden Jokowi Bilang Begini

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra