Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Tekan Defisit Dagang, Ini Permintaan Presiden

A+
A-
0
A+
A-
0
Tekan Defisit Dagang, Ini Permintaan Presiden
Presiden Joko Widodo.

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo menegaskan fokus pemerintah ke depan adalah mengurangi sebanyak mungkin angka defisit perdagangan dengan cara mengurangi impor, terutama impor bahan bakar minyak (BBM).

Pada saat yang sama, Presiden juga meminta para menteri terkait bekerja menggenjot ekspor. Presiden juga meminta pengembangan sektor pariwisata yang bisa mendatangkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan sekaligus meningkatkan perekonomian nasional.

“Dalam menekan defisit saya mengingatkan lagi agar para menteri konsentrasi pada terobosan untuk mengurangi impor BBM yang menjadi penyumbang defisit terbesar dan impor lain,” kata Presiden dalam Rapat Terbatas Penguatan Neraca Perdagangan, di Jakarta, Senin (11/11/2019)

Baca Juga: Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Oleh karena itu, menurut Presiden, pembangunan kilang minyak harus menjadi prioritas utama. Selain itu, produksi minyak di dalam negeri juga harus terus ditingkatkan, termasuk pengolahan energi baru terbarukan seperti biodiesel 20, biodiesel 30, dan biodiesel.

Presiden Jokowi menegaskan investasi pada sektor industri substitusi impor dan pengembangan industri pengolahan juga harus terus dibuka lebar sehingga barang-barang substitusi impor tersebut bisa menggantikan produk impor.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan selain untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk memastikan bahwa produk-produk yang dibutuhkan di dalam negeri dapat diproduksi di dalam negeri, untuk selanjutnya diekspor ke luar negeri.

Baca Juga: Salurkan Bantuan Pangan Beras, Jokowi Jamin Kualitasnya Premium

Presiden Jokowi juga ingin mengingatkan optimalisasi kandungan tingkat komponen dalam negeri pada proyek-proyek pemerintah. Ada empat hal yang diminta Presiden. Pertama, ia meminta kabinet fokus dalam menyelesaikan perjanjian perdagangan untuk meningkatkan ekspor.

Kedua, Presiden meminta peningkatan ekspor ke pasar non-tradisional terutama Afrika, Asia Selatan, dan juga Indo Pasifik. Ketiga, terkait dengan promosi, baik produk ekspor maupun promosi pariwisata dan investasi agar membangun sebuah brand image yang baik dan terintegrasi.

Menurut Presiden sebaiknya disiapkan dan digodok dengan baik, sehingga saat dilakukan pameran benar-benar akan menguatkan brand image Indonesia terhadap pembeli maupun wisatawan yang ingin datang ke Indonesia.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Masih Minim, Sri Mulyani Harap IKN Siap Tepat Waktu

Terakhir, Presiden meminta agar dilakukannya penguatan sumber daya manusia secara besar-besaran dalam memperkuat ekspansi dan ekspor di sektor jasa. Mengingat, Indonesia mempunyai unicorn dan decacorn yang sudah merambah ke luar negeri. (MG-avo/Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : jokowi, defisit perdagangan, kebijakan ekonomi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 16 Mei 2024 | 09:05 WIB
LAYANAN BEA DAN CUKAI

Lapor ke Jokowi, Sri Mulyani Janjikan Perbaikan Layanan Bea Cukai

Selasa, 07 Mei 2024 | 17:30 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

Senin, 06 Mei 2024 | 17:19 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bisa Hambat Industri Mobil Listrik

Senin, 06 Mei 2024 | 12:15 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Jokowi Ingatkan Pemda dan Kementerian Hati-Hati Kelola Anggaran

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:41 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terkait e-Bupot 21/26, DJP Kirim Email Blast ke Beberapa Wajib Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:30 WIB
PROVINSI BENGKULU

Godok Aturan Teknis, Pemprov Bakal Pungut Pajak Alat Berat Mulai 2025

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:00 WIB
APBN 2024

DPR Setujui Pemberian PMN kepada BUMN senilai Rp28,28 Triliun

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:47 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Rabu, 03 Juli 2024 | 13:30 WIB
KABUPATEN BLORA

Pemkab Siapkan Hadiah untuk Pengusaha dan Konsumen yang Patuh Pajak

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra