Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Literasi
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:00 WIB
PANDUAN PAJAK PEMULA
Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 20:00 WIB
KAMUS AKUNTANSI DAN PAJAK
Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI
Data & Alat
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:03 WIB
KURS PAJAK 19 JUNI 2024 - 25 JUNI 2024
Fokus
Reportase

Terdampak Perang Ukraina, Relaksasi Angsuran PPh Badan Diperpanjang

A+
A-
2
A+
A-
2
Terdampak Perang Ukraina, Relaksasi Angsuran PPh Badan Diperpanjang

Ilustrasi.

PHNOM PENH, DDTCNews - Pemerintah Kamboja memutuskan untuk memperpanjang penangguhan angsuran PPh badan pada industri tekstil hingga 2025.

Kementerian Keuangan menyatakan relaksasi tersebut diberikan untuk meringankan beban keuangan industri tekstil karena penurunan pesanan akibat perang di Ukraina. Meski demikian, relaksasi hanya diberikan kepada industri tekstil yang memenuhi syarat.

"Beberapa kriteria kelayakan didasarkan pada skala dan ruang lingkup operasi, keberlanjutan, dan dukungan pekerja," bunyi keterangan Kemenkeu, dikutip pada Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga: Ongkos Produksi Naik, Malaysia Kaji Ulang Windfall Tax Kelapa Sawit

Selain industri tekstil, Kemenkeu menyebut relaksasi angsuran PPh badan juga dapat dinikmati pelaku usaha garmen, tas, alas kaki dan topi.

Presiden Asosiasi Alas Kaki Kamboja Ly Kunthai mengatakan relaksasi angsuran PPh badan akan melonggarkan arus kas pelaku usaha yang terdampak perang Rusia-Ukraina. Menurutnya, angsuran PPh badan kira-kira setara dengan 1% dari pengeluaran rutin industri garmen dan alas kaki.

Dia menjelaskan perang di Ukraina telah menyebabkan penurunan pesanan sebesar 30%-40%. Kondisi ini menyebabkan para pekerja berisiko tinggi mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Juga: Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Dia memperkirakan penurunan pesanan produk garmen dan alas kaki akan memburuk dan berlanjut pada tahun ini.

"Relaksasi pajak ini, meski tidak banyak, menggambarkan fokus pemerintah pada sektor swasta," ujarnya dilansir thestar.com.my.

Ditjen Bea dan Cukai mencatat Kamboja mengekspor produk garmen, alas kaki, dan barang-barang terkait tekstil lainnya senilai US$10,092 miliar pada Januari-November 2022 atau tumbuh 17,62%. Ekspor produk tersebut berkontribusi 49,33% terhadap total ekspor Kamboja pada Januari-November 2022 yang senilai US$20,458 miliar. (sap)

Baca Juga: Pengajuan Fasilitas Perpajakan IKN Butuh Lebih Sedikit Dokumen Syarat

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, insentif pajak, insentif fiskal, tekstil, perang, Kamboja

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 23 Juni 2024 | 13:00 WIB
KOREA SELATAN

Pemerintah Korea Selatan Mulai Kurangi Besaran Diskon Pajak BBM

Minggu, 23 Juni 2024 | 09:30 WIB
SIPRUS

Redam Inflasi, Negara Ini Perpanjang Insentif PPN 0 Persen

Minggu, 23 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Sandiaga Ajak Pengusaha Beri Sumbangan untuk Seni, Ada Insentif Pajak

berita pilihan

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenperin Beri Usulan Terkait Insentif Perpajakan Industri Farmasi

Rabu, 03 Juli 2024 | 10:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

e-Faktur Masih Pakai Format NPWP 15 Digit, Begini Penjelasan DJP

Rabu, 03 Juli 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Strategi Turunkan Harga Obat dan Alkes, Insentif Perpajakan Disiapkan

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Rabu, 03 Juli 2024 | 08:30 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Kejar Target Penerimaan Pajak, Kemenkeu Optimalisasi Proses Restitusi

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:54 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP, TAM Disebut Punya 4 Manfaat Ini bagi Wajib Pajak

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PKP Lupa Passphrase Sertifikat Elektronik e-Faktur, Ini Solusinya

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

Semester I/2024, Pemprov DKI Jakarta Kumpulkan Pajak Rp16,8 Triliun

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), Begini Ketentuannya