Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Baja Indonesia Kena Bea Masuk Antidumping

A+
A-
0
A+
A-
0
Baja Indonesia Kena Bea Masuk Antidumping

Ilustrasi. (DDTCNews)

KUALA LUMPUR, DDTCNews – Pemerintah Malaysia akan mengenakan bea masuk antidumping (BMAD) sementara atas impor produk baja asal Indonesia dan Vietnam.

Pemerintah Malaysia menilai impor baja dari Indonesia dan Vietnam sudah berlebihan sehingga menyebabkan kerugian material pada pasar domestik. Kini, pemerintah akan mengenakan BMAD atas impor baja asal Indonesia dan Vietnam berkisar 7,73% hingga 34,82%.

"Kebijakan ini efektif tidak lebih dari 120 hari sejak 26 Desember 2020," bunyi pernyataan tersebut, dikutip Selasa (29/12/2020).

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Kementerian mengatakan barang yang dikenakan BMAD yakni produk baja tahan karat canai dingin dalam bentuk gulungan, lembaran, dan bentuk lainnya (barang dagangan pokok).

Pemerintah telah memulai penyelidikan sejak 28 Juli 2020 sesuai dengan Countervailing and Antidumping Dabilities Act 1993 dan Countervailing and Antidumping Dabilities Regulation 1994, berdasarkan petisi yang diajukan oleh Bahru Stainless Sdn Bhd.

Bahru Stainless saat ini menjadi satu-satunya industri yang memproduksi baja tahan karat canai dingin di Malaysia. Mereka menilai Indonesia dan Vietnam mengekspor baja ke Malaysia dengan harga lebih rendah ketimbang harga jual di pasar dalam negeri, sehingga merugikan industri di Malaysia. Menurut Kementerian, penentuan akhir atas dugaan antidumping tersebut akan dilakukan paling lambat pada 23 April 2021.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Sebelumnya, pemerintah juga telah memutuskan memberlakukan BMAD definitif atas impor produk canai datar berlapis baja non-paduan atau dilapisi dengan aluminium dan seng asal China, Korea Selatan, dan Vietnam untuk jangka waktu lima tahun sejak 12 Desember 2020.

Seperti dilansir themalaysianreserve.com, penyelidikan menemukan bukti "Barang dagangan diimpor ke Malaysia dengan harga lebih rendah dari harga jual di negara-negara yang dituduh." (rig)

Baca Juga: Oman Bakal Jadi Negara Teluk Pertama yang Pungut PPh Orang Pribadi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : malaysia, bea masuk, antidumping, ekspor baja, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 26 Juni 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Impor Melonjak, Pemerintah Selidiki Perpanjangan Safeguard Impor Ubin

Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS dan Mayoritas Negara

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?