Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Danai Rekonstruksi Ukraina, Eropa akan Pajaki Aset Bank Sentral Rusia

A+
A-
0
A+
A-
0
Danai Rekonstruksi Ukraina, Eropa akan Pajaki Aset Bank Sentral Rusia

Ilustrasi.

BRUSSELS, DDTCNews - Uni Eropa berencana mengenakan windfall profit tax terhadap aset milik bank sentral Rusia. Dana yang terkumpul dari pajak tersebut akan digunakan untuk membiayai rekonstruksi Ukraina.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan windfall profit yang diterima oleh lembaga keuangan Uni Eropa atas aset bank sentral Rusia yang dibekukan amatlah besar.

"Kami sedang menyusun proposal yang untuk mencari cara bagaimana menggunakan dana yang diperoleh dari aset-aset tersebut. Saat ini, aset tersebut hanya memberikan manfaat bagi sejumlah lembaga keuangan di Uni Eropa," ujar von der Leyen, dikutip Senin (30/10/2023).

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Aset bank sentral Rusia yang ditempatkan di lembaga keuangan Eropa telah dibekukan sejak Februari 2023. Pembekuan aset ini merupakan salah satu sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat dalam rangka membatasi kemampuan Rusia untuk mendanai perang.

Uni Eropa sendiri mencatat total aset bank sentral Rusia yang tersimpan di Uni Eropa mencapai €211 miliar. Sebanyak €180 miliar diketahui tersimpan di Euroclear, perusahaan jasa keuangan yang bermarkas di Brussels.

Pada Januari hingga September 2023, pengelolaan aset bank sentral Rusia di Euroclear telah menghasilkan bunga senilai €3 miliar dan biaya manajemen senilai €34 juta.

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Bunga dari pengelolaan aset bank sentral Rusia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan suku bunga acuan oleh bank sentral.

Peningkatan potensi imbal hasil tersebut seharusnya dapat digunakan untuk membiayai rekonstruksi Ukraina pascaperang. Adapun World Bank memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk mendanai rekonstruksi mencapai €411 miliar.

"Secara politik, kami sepakat bahwa Rusia-lah yang harus menanggung biaya rekonstruksi Ukraina," ujar von der Leyen seperti dilansir euronews.com.

Baca Juga: Cuma Juli Ini! Pemkot Beri Diskon Pokok BPHTB Hingga 40 Persen

Menurut von der Leyen, dana yang terkumpul dari pajak ini akan dikumpulkan dalam anggaran khusus dan akan disalurkan kepada Ukraina. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, perang, Rusia, Ukraina, tarif pajak, bank sentral

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama