Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Hasil Kunjungan Jokowi ke Kenya dan Tanzania, Hal-hal Ini Disepakati

A+
A-
0
A+
A-
0
Hasil Kunjungan Jokowi ke Kenya dan Tanzania, Hal-hal Ini Disepakati

Presiden Jokowi dan Presiden Republik Kenya, William Ruto memberikan pernyataan pers bersama di State House, Nairobi, Republik Kenya, Senin (21/8/2023). (Foto: BPMI Setpres)

DAR ES SALAAM, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merampungkan separuh kunjungan kenegaraannya ke negara-negara di Afrika. Selama 3 hari terakhir, Jokowi telah mengunjungi Kenya dan Tanzania. Ada sejumlah hal yang dibicarakan dan disepakati oleh Jokowi dengan pemimimpin Kenya dan Tanzania.

Di Kenya, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden William Ruto. Jokowi mendorong agar kemitraan antara negara-negara berkembang terus diperkuat.

"Dalam ketidakpastian global saat ini, sudah saatnya kita memperkokoh kembali 'spirit Bandung' antara negara the global south," kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Perlu diingat, Kenya dan Indonesia memiliki kedekatan historis sejak Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar di Bandung pada 1955 silam dan Gerakan Nonblok pada 1961.

Bersama Kenya, Indonesia juga mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA). Menurut Jokowi, Indonesia adalah pintu masuk perdagangan bagi Kenya ke negara-negara Asean lainnya. Sementara Kenya bisa menjadi pintu masuk bagi Indonesia ke negara-negara Sub-Sahara Afrika.

Kenya sendiri merupakan salah satu mitra dagang potensial bagi Indonesia. Nilai perdagangan antarkedua negara pada 2022 lalu mencapai US$507 juta.

Baca Juga: Ketua KPU Dipecat, Jokowi Jamin Pilkada Serentak Tetap Berjalan Lancar

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk menjajaki investasi di sektor energi Kenya. Investasi akan dilakukan oleh PT Pertamina (persero) dengan Geothermal Development Company senilai US$1,5 miliar.

Sementara di Tanzania, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Samia Suluhu Hassan. Jokowi menegaskan akan mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika melalui desain besar pembangunan 5 tahun ke depan yang sedang digarap.

Salah poin yang tertuang dalam pembangunan 5 tahun tersebut adalah kerja sama di sektor pertanian di Tanzania. "Salah satunya melalui rencana revitalisasi Farmer’s Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro Tanzania," jelas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Bangun Pabrik Baterai EV di Karawang, Mendag Korsel Singgung Pajak

Selain sektor pertanian, Kepala Negara juga menegaskan komitmen Indonesia dalam membangun ketahanan kesehatan di Tanzania melalui pemenuhan kebutuhan produk farmasi di Tanzania.

Kemudian, Jokowi juga menyebutkan bahwa melalui pertemuan bilateral tersebut, Indonesia ingin meningkatkan nilai investasi di Tanzania dalam bidang energi.

"Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania termasuk dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk," jelas presiden.

Baca Juga: Evaluasi PDN, Jokowi: Back Up Semua Data Biar Tidak Terkaget-kaget

Kepala Negara menilai bahwa investasi dalam bidang tersebut sangat strategis dan dapat memperkuat kerja sama antarnegara berkembang.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa dalam pertemuan, Indonesia mengusulkan pembentukan Bilateral Investment Treaty (BIT). "Untuk jamin perlindungan dan kelangsungan investasi kedua negara," ujar Jokowi. (sap)

Baca Juga: Pengajuan Fasilitas Perpajakan IKN Butuh Lebih Sedikit Dokumen Syarat

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kerja sama bilateral, investasi, Jokowi, Kenya, Tanzania, perdagangan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 21 Juni 2024 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Baru Berlaku 3 Tahun, Pemerintah Revisi PP Soal Izin Berbasis Risiko

Jum'at, 21 Juni 2024 | 15:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Kemenkeu Sarankan Masyarakat Investasi pada SBN, Tarif Pajaknya Rendah

Kamis, 20 Juni 2024 | 15:17 WIB
LAYANAN KEUANGAN

Modus Penipuan Pinjol Salah Transfer, Korban Tak Perlu Transfer Balik

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama