Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

India Targetkan Pajak Rp 26,5 Triliun dari Judi Online

A+
A-
1
A+
A-
1
India Targetkan Pajak Rp 26,5 Triliun dari Judi Online

Ilustrasi.

NEW DELHI, DDTCNews - India menargetkan penerimaan goods and services tax (GST) senilai INR140 miliar atau Rp26,5 triliun pada tahun anggaran 2024/2025 atas aktivitas judi online di negara tersebut.

Sebagai perbandingan, target GST dari aktivitas judi online pada tahun anggaran 2023/2024 adalah senilai INR75 miliar. Dengan demikian, terdapat peningkatan target sebesar 86,6%.

Kenaikan target yang tinggi tersebut merupakan tindak lanjut dari penerapan tarif GST sebesar 28% atas aktivitas judi online sejak Oktober 2023 oleh pemerintah India.

Baca Juga: Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

"Tinjauan terhadap kebijakan pajak atas perusahaan judi online akan dilakukan pada April. Namun, bukan berarti tarif pajak akan diubah," ujar Menteri Penerimaan Sanjay Malhotra, dikutip Selasa (6/2/2024).

Malhotra mengatakan target senilai INR140 miliar untuk tahun anggaran 2024/2025 tersebut dapat dicapai mengingat India mampu mengumpulkan penerimaan pajak senilai INR35 miliar pada kuartal pertama penerapan GST dengan tarif 28%.

Kenaikan tarif GST atas aktivitas judi online tersebut ditargetkan mampu mendukung pencapaian target GST secara umum. "Kami mengekspektasikan pendapatan GST bulanan senilai INR1,8 triliun hingga 1,85 triliun pada tahun anggaran selanjutnya," ujar Malhotra seperti dilansir readwrite.com.

Baca Juga: WP Tak Patuh Pajak, Ratusan Ribu SIM Card di Negara Ini Diblokir

Untuk diketahui, kenaikan tarif GST atas judi online menuai sorotan dari para pelaku industri tersebut. Operator laman judi online berpandangan GST sebesar 28% akan menekan laba perusahaan dan berpotensi menambah beban para pengguna laman judi online.

"Penerapan GST sebesar 28% akan memberikan tantangan signifikan terhadap industri. Beban pajak tersebut akan berdampak terhadap arus kas perusahaan," ujar COO IndiaPlays Aaditya Shah.

The All India Gaming Federation selaku asosiasi operator laman judi online berpandangan penerapan GST sebesar 28% tidak rasional dan bertentangan dengan konstitusi India. (sap)

Baca Juga: Vietnam Bakal Bebaskan Keuntungan Bunga Green Bond dari Pungutan Pajak

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, tarif pajak, good and service tax, GST, PPN, India

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Jum'at, 28 Juni 2024 | 19:30 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Koreksi DPP PPN atas Harga Jual Polyester dan Nylon Film

Jum'at, 28 Juni 2024 | 13:30 WIB
KPP PRATAMA BADUNG UTARA

Petugas Pajak Sisir WP yang Lakukan Kegiatan Membangun Sendiri

Jum'at, 28 Juni 2024 | 12:00 WIB
KABUPATEN SUKOHARJO

Pemkab Sukoharjo Bedakan Tarif Pajak Makanan di Restoran dan PKL

berita pilihan

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:00 WIB
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Ada Potensi Besar, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Pengelolaan PNBP

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Ingin Batalkan Faktur Pajak Tapi Beda Tahun, Apakah Bisa?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 18:09 WIB
RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

Jum'at, 05 Juli 2024 | 17:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Pegawai Pindah Cabang, Hitungan PPh 21-nya Disamakan dengan Resign?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?